Mereka di Sekitar

Dubai, Pesonamu meruntuhkan bentengku. Aphrodite Part 1

Hi Pembaca,
Aku tidak menyangka kalau kisah Aphrodite ada yang penasaran , Terima kasih sudah membaca introduction. Dubai Pesonamu meruntuhkan bentengku adalah kisah Aphrodite part 1.

jika ada masukan dan koreksi silahkan di komen. Dubai Pesonamu meruntuhkan bentengku adalah kisah Aphrodite part 1.

Aku sangat terbuka dan berharap bisa membuat kisah Aphrodite akan lebih baik ke depannya. Jujur saja, aku sendiri masih mencoba mencari alur yang enak untuk di baca tanpa merugikan siapapun.

Dan Part 1 ini adalah kunci dari kisah – kisah selanjutnya.

DUBAI

Tidak mudah bagiku untuk membangkitkan kembali kenangan yang di laluinya. Satu kenangan yang sejujurnya ketika aku mendengarnya malas untuk di bicarakan.

Tidak pernah terlintas dalam benaknya dia akan hadir di kota itu, terlalu indah dan tidak terbayangkan bisa hadir. Kota megah dengan segala wujud dari kepintaran manusia. Disanalah dia bertemu lelaki yang bernama AR .

Wajah AR terlalu menggoda hatinya. Dia begitu manis dan sikapnya membuat hati Aphrodite bergetar ketika bertemu pertama kali.

Pertemuan pertama itu membuat hari -hari Aphrodite begitu Indah, selain terbayang wajahnya, obrolan yang menyenangkan dengan AR membuat Aphrodite lupa dengan waktu.

Waktu bertambah dan Aphrodite semakin terjerat dalam rasa. Rasa yang di tebar oleh AR dengan sikap manisnya .Walau tidak selamanya AR memberikan kesenangan dalam hari-hari Aphrodite namun hal itu tertutupi dengan hal-hal manis yang telah ditebarkan oleh AR.

Tahun berganti, hubungan mereka semakin manis , hidup Aphrodite hampir disebut sempurna.

Bagaimana tidak ?

Pekerjaan baik, tinggal di kota yang begitu menawan dan di berikan serorang lelaki yang membuat hari-hari Aphrodite penuh dengan senyum dan tawa.

Mungkinkah Rumah ini bisa di miliki ?

Tahun berganti lagi dan lagi hingga Aphrodite semakin dekat dengan AR . Aphrodite semakin nyaman hadir dalam kehidupan AR. Layaknya rumah terasnya begitu bersih , ruang tamunya tertata dengan baik. Aphrodite sering bebas untuk hadir dalam rumah itu

Dan suatu ketika , Aphrodite di ijinkan masuk ke kamar pribadinya.

Memasuki kamar pribadinya adalah hal yang tidak di sangka, terlalu intim rasanya bisa masuk bahkan di ijinkan bermain-main di tempat tidurnya. Kamarnya  menyenangkan dan Aphrodite betah berlama-lama disana.

Timbulah satu pertanyaan dalam pikiran Aphrodite, “mungkinkah rumah itu bisa aku miliki ?”

BENTENG ITU RUNTUH

Suatu ketika, AR mengajaknya ke satu tempat , tempat mengingatkan Aphrodite teringat negaranya. Negara yang dia di lahirkan, Negeri yang disebut 1000 pesona. Lautnya Indah, Keindahannya tidak bisa di lukiskan dengan kata, makanannya yang beragam dan banyak keindahan yang lain.

Jumeirah Beach, begitu orang menyebutnya. Jika sudah menyebut pantai rasanya tidak mungkin Aphrodite tidak rindu negerinya, karena di sanalah dia menemukan pantai yang Indah.

Memang keindahannya Jumeirah beach berbeda, karena ada seorang yang di hati mengajaknya. Bukan sekedar mengajaknya menikmati pantai itu tapi AR memberikan Aphrodite harapan.

Mungkin seperti itulah wanita, terlalu banyak hal manis dan yang baik di terima maka timbul satu harapan. Akan tidak menjadi masalah mungkin, jika harapan itu ditambahkan dengan satu kepercayaan penuh.

Aphrodite bukan gadis yang biasa, dia adalah wanita pintar dan tidak mudah untuk percaya atau mempercayakan sesuatu pada orang, walaupun orang itu dekat dengannya. Tapi ini berbeda,  mungkin ini yang di sebut dengan Cinta.

Jumeirah Beach Hotel menjadi saksi bagaimana Aphrodite menaruh kepercayaan penuh kepada AR. Entah karena lamanya berhubungan , sikap manisnya atau janji yang di berikan , apapun itu Aphrodite mampu mempercayakan dirinya seutuhnya untuk AR.

Mungkin juga keindahan atau kemewahan tempat itu membius hati Aphrodite, entahlah…. Yang pasti apa yang di miliki Aphrodite yang paling berharga sudah di serahkan untuk AR. Benteng pertahanan seorang wanita runtuh. Symbol penjagaan diri telah terbuka.

Mungkin bagi orang lain ini adalah hal biasa, apalagi di kota besar . Tapi bagi Aphrodite bukan hanya sekedar menyerahkan tubuhnya tapi kemempercayakan diri seuntuhnya. Mempercayakan hatinya , mempercayakan nurani yang dibalut dengan yang disebut cinta.

Hari itu adalah hari sempurna buat Aphrodite.

Tempat Indah, lelaki menawan, rasa yang di berikan begitu nikmat. Jika bisa meminta ingin rasanya waktu itu berhenti hingga pagi tidak akan datang dan kesempurnaan itu tidak berlalu.

Tapi kehendak hati tidak sejalan dengan kehendak semesta, waktu tetap berjalan hingga pagipun datang. Hari baru telah datang buat Aphrodite, karena sejak itu dia tidak pernah sama lagi dengan hari sebelumnya.

Walaupun hari baru dan waktu yang berbeda, sikap AR tetap sama bahkan mungkin disebut lebih manis.

Rumah ini terlalu sempurna menurut Aphrodite, mungkinkah aku bisa memilikinya , walaupun Dia sudah berjanji rumah itu bisa dimilikinya, pemikiran-pemikiran atas kepemilikkan itu sering dalam pikiran Aphrodite.

Pertanyaan itu datang.

Tahun berganti AR tetap bersikap manis, oh tidak .. mungkin yang di ingat Aphrodite hanya manisnya karena tentu tidak ada hubungan yang tidak ada masalah. Namun masalah itu tidak sebanding dengan rasa yang ada dalam diri mereka berdua terutama Aprodite.

Menikmati rumah yang nyaman , tuan rumah yang begitu manis adalah membuat Aphrodite lupa dengan waktu, hingga bertahun-tahun. Hingga satu titik Aphrodite berpikir, hidupku memang indah bisa menikmati rumah yang begitu nyaman , hampir semua ruangan aku suka tapi sampai kapan ?

Sampai kapan aku bisa tinggal , sampai kapan aku bisa menikmatinya tanpa ada kejelasan apakah rumah itu akan menjadi miliknya.

Janji yang pernah di berikan bertahun yang lalu belum juga dia terima. Buat Aphrodite kepemilikan itu penting, bukan hanya bisa menikmatinya karena siapa yang akan menjamin kalau suatu saat ada orang lain yang mengambil rumah itu.

Waktu mengajarkan

Sempurna itu bukan tentang kenikmatan yang sudah di beri atau senyum bahagia yang sering di terima tapi lebih kepastian tentang milik.

Aphrodite tidak sanggup menerima suatu saat dongeng yang dia jalani saat itu akan ilang tiba-tiba.

Mungkin saja pemiliknya rumah itu akan mengijinkan orang lain masuk , bahkan mungkin bisa tinggal seperti Aphrodite lalukan, siapa yang bisa menjamin. Begitulah Aphrodite berpikir.

Membayangkan harus pergi dari rumah itu membuat Aphrodite sedih, rumah itu terlalu indah untuk di tinggalkan , tapi akan jauh lebih menyakitkan jika harus tiba-tiba keluar.

Pemikiran – pemikiran itu membuat Aphrodite memutuskan untuk melangkah . Dan peta dunialah menjadi perhatian pertama Aphrodite.

Cara terbaik melepaskan hal yang paling di cintai adalah pergi, melangkah ke tempat yang jauh , kalimat itu terlintas dalam benak Aphrodite. Dan mata Aphrodite tertuju tempat yang bernama Honolulu. Tentu Waikiki beach menggodanya.

Namun tidak semudah itu Aphrodite meninggalkan Dubai, butuh banyak pemikiran dan kejelasan sebelum melangkah ke Honolulu US. Meninggalkan Dubai berarti meninggalkan banyak hal. Meninggalkan harapan , meninggalkan janji, meninggalkan pesona yang sudah Aphrodite rasakan bertahun-tahun.

Akhirnya Aprodite memantapkan hati untuk melangkah, meninggalkan segala pesona yang ada di Dubai.

Dubai sendiri tidak memberi kepastian dan dengan segala usaha sekeras apapun AR menahannya , Aphrodite tetap melangkah, karena kepastian itu lebih penting dari rasa yang telah dia rasakan saat itu.

Rasanya jika ada kesempatan Aphrodite tidak akan mau kembali. Biarlah semua yang sudah terjadi memberi arti tersendiri.

Semoga Honolulu bisa memberi arti yang berbeda.

 

6 Comments

  1. Inayah 1 September 2016
    • Nik 1 September 2016
  2. Wien 4 September 2016
    • Nik 4 September 2016
    • Nik 4 September 2016

Tinggalkan Balasan ke Nik Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: