My Energy Source

Menawannya senja Honolulu , Aphrodite Part 2

Langkah Aphrodite meninggalkan Dubai sudah diputuskan.

USA sudah menjadi tujuan. Negara itu menggodanya bukan dengan segala kemegahannya tetapi dia tergoda dengan pulau yang hampir semua pencinta pantai ingin datang ke tempat tersebut.

Hawaii, Pulau yang di sebut-sebut orang begitu indah pantainya yang katanya kembaran Pulau Dewata – Bali. Salah satu temannya pernah bercerita kalau Bali itu , Hawaii nya Indonesia. Namun disana lebih bersih dan udaranya lebih sejuk.

Halo Hawaii.

Mendarat di Honolulu International Airport disambut oleh senja , langkah Aphrodite terasa ringan. Aphrodite termasuk wanita yang menyukai senja, Tanda yang baik pikirnya.

Senja honolulu

Senja honolulu

Selanjutnya dia menuju hotel yang sudah di pesan sebelumnya. Dia memutuskan untuk menikmati pulau tersebut selama dua minggu, namun Aphrodite belum berencana membeli tiket penerbangan untuk kembali ke Indonesia, Negara kelahirannya.

Sejujurnya Aphrodite rindu rumah, rindu pelukan keluarga disaat impiannya telah di hempas oleh pesona Dubai dan segala janjinya. Namun begitulah Aphrodite, kerinduannya terhadap keluarga di tundanya , karena hatinya meminta untuk melangkah ke Hawaii terlebih dulu.

Bukankah hati pelita langkah ?

Saat memutuskan untuk pergi melangkah dari Dubai , Honolulu menggodanya dan hatinya pun berkata dia harus kesana. Entah apa yang di tawarkan Honolulu buat Aphrodite. Ketika dia disambut Senja , Aphrodite berkata dalam hati, langkahku tidak salah.

Aphrodite memilih untuk istirahat dan menikmati hotel karena perjalanan jauh yang di tempuh menguras tenaganya, lelah dia rasa. Mungkin lelah dirasakannya bukan hanya karena perjalanan jauh yang di tempuh tapi dengan di tambah hati yang luka.

Selamat Pagi Honolulu.

Bukan kebiasaan Aphrodite bangun pagi setelah menempuh perjalanan jauh, hati yang masih sedih membuat Aphrodite tidak terlalu nyenyak tidur dan membuat dia bangun lebih awal.

Suara desiran ombak memaksa Aphrodite untuk bangkit dari tempat tidur, dan melangkah menyusuri putihnya pasir di pantai.

Nyanyian ombak di pagi hari menemani langkah Aphrodite menyusuri pantai putih yang terbentang panjang di hadapannya. Dia tidak sendirian , banyak pengunjung pantai yang juga sudah menikmati heningnya pagi sambil menunggu fajar hadir .

Langkah semakin jauh meninggalkan hotel , fajarpun sudah tersenyum dengan manisnya mengingatkan Aphrodite untuk mengisi perutnya. Namun Aphrodite menahan laparnya, dia masih menyusuri pantai, menikmatinya bersama hati yang tidak menentu.

Aphrodite kembali ke hotel di temani mentari yang cukup terik namun udara disana sejuk ,seperti yang pernah dikatakan oleh kawannya. Aphrodite memilih sarapan terlebih dulu sebelum kembali kamar. Perutnya sudah protes untuk segera di isi.

Habis sarapan Aphrodite kembali kekamar dan setelah membersihkan diri memilih untuk menikmati kamar dengan menonton siaran televisi serta membaca majalah-majalah yang ada dikamarnya. Selain itu dia juga mencari tahu tentang Honolulu lebih detail.

Makan siangpun Aphrodite dikamar, hari petama dia benar – benar menghabiskan waktu di dalam kamarnya, menikmati semua fasilitas kamar yang nyaman itu, setelah menelusuri pantai di pagi hari.

Senja yang ada juga dia lewatkan, bahkan malam menjemput dia masih dalam kesendiriannya dikamar.

Menikmati Honolulu.

Hari kedua, setelah sarapan dan duduk manis menikmati birunya laut , Aphrodite memutuskan untuk berenang di laut. Menikmati pantainya , tidak hanya berjalan tapi terjun menari bersama ombak .

Setelah puas menari dengan ombak, Aphrodite melanjutkan menikmati air di kolam renang yang tersedia hotel tempat dia menginap.

Siang menjemput, makan siang masih di nikmati di hotel sampai senja menjemput. Yang Aphrodite lakukan saat senja datang adalah duduk di balkon, menikmati senja memandangnya dengan di temani nikmatnya segelas anggur merah.

Senja meninggalkan Aphrodite dan malam menjemput, mulailah Aphrodite melangkah keluar melihat dunia malam di Honolulu.

Seminggu berlalu , tidak ada yang istimewa yang di tawarkan Honolulu untuk Aphrodite. Rindu keluarga mengingatkan dia untuk membeli tiket penerbangan pulang ke Indonesia.

Senja itu

Pagi ke delapan di Honolulu di awali dengan berenang , kali ini Aphrodite memilih kolam renang bukan laut dengan ombaknya. Setelah itu di lanjutkan dengan sarapan dan Aphrodite memutuskan untuk menikmati kamar kembali sampai senja menjelang.

Senja di hari ke delapan dia tidak menikmatinya di balkon seperti hari-hari sebelumnya, kali ini dia memutuskan untuk menikmati lautnya. Berenang di laut bersama senja. Setengah gelas anggur merah di teguknya sebelum tubuhnya di nikmati oleh laut dengan senjanya.

senja honolulu

senja honolulu

Nikmat dan segar…

Ternyata Aphrodite tidak sendiri menikmati keindahan lautnya dengan senjanya, ada beberapa orang di situ juga menikmati indahnya pantai di senja hari.

Seketika mata Aphrodite menangkap sesosok wajah dalam senja itu. Hanya memandang sebentar setelah itu Aphrodite mengalihkan pandangannya lagi ke laut, membenamkan diri.

senja honolulu

senja honolulu

Malam menjemput Aphrodite masih betah di dalam laut sampai bintang-bintang muncul satu persatu. Akhirnya Aphrodite kembali ke tempat duduk santai yang ada di dekat pantai , tempat dia menaruh handuk dan segelas anggur merah.

Tubuhnya di selimuti dengan handuk dan dia merebahkan diri sejenak sambil melihat bintang yang menyapa malam itu.

Nikmatnya anggur yang di teguk setelah selesai berenang melupakan sosok yang dia lihat saat senja tadi. Sosok yang saat Aphrodite memandang Bintang dengan dekapan handuk.

Seorang lelaki yang memandang Aphrodite (yang akhirnya setelah tahun berlalu Aphrodite baru tahu bahwa lelaki itupun memandang Aphrodite saat dia sedang berenang bersama senja sampai malam menjemput tadi)

Sedang asyiknya menikmati bintang dan malam dengan di temani segelas anggur, lelaki itu menghampirinya. menyapanya, memperkenalkan diri dan berlanjut dengan obrolan sebatas layaknya pertemuan pertama.

Malam semakin larut, Aphrodite pamit kembali ke kamar dan berterima kasih untuk pertemuan singkat itu dan berharap esok bertemu lagi.

Usai membersihkan diri , Aphrodite tidak keluar lagi dari kamar , dia melanjutkan makan malam dikamar dan saat lelah menjemput, Aphrodite tertidur lelap.

Seperti hari-hari sebelumnya Aphrodite menikmati Honolulu dengan berenang, menyusuri pantai , berbincang-bincang dengan orang disana dan menikmati senja.

Senja di hari ke sembilan

Aphrodite menikmati senja di hari ke sembilan dengan hanya duduk manis , tidak berenang tapi hanya memandang senja itu dengan melihat beberapa orang yang sedang berenang.

Aphrodite tidak berharap ada orang yang menghampirinya, karena apa yang telah di ucapkan kemarin sudah di lupakannya.

Ravel, lelaki semalam yang menghampirinya ternyata sudah menunggunya di tempat yang agak jauh dari tempat dia bersantai dikursi malas. Dia memang tidak menginap di hotel yang sama dengan Aphrodite.

Ketika Aphrodite sudah duduk dengan memandang senja, Ravel menghampirinya.

Obrolan Berlanjut dengan membuat Aphrodite tertawa lepas, Ravel ternyata pribadi yang lucu dan pintar . Pintar membuat Aphrodite tertawa dan kagum dengan segala wawasannya.

Ravel seorang penikmat alam, laut adalah kesukaannya , dan berkeliling dunia adalah cara dia menikmati hidup.

Ternyata Bali adalah pulau favorit Ravel. Aphrodite tersenyum mendengar hal itu. Hanya tersenyum karena dia tidak berharap lebih dari pertemuan kedua itu. Yang Aphrodite inginkan saat itu hanya menikmati Honolulu dengan segala yang ada padanya.

Oborolan berlanjut di salah satu Bar di sana, Aphrodite semakin menikmati malam itu karena menemukan serorang kawan yang bisa di ajak ngobrol. Obrolan yang sering di selingi tawa lepas mereka berdua, selalu ada cerita yang lucu di buat Ravel .

Malam menjelang pagi, Ravel mengantar Aphrodite ke kamarnya , hanya sebatas pintu setelah itu pamit kembali hotelnya.

Pagi itu datang kembali…

Hadirnya Ravel membuat Aphrodite sedikit lupa dengan rencana kepulangan lebih awal , dia akhirnya memutuskan membeli tiket kembali ke Indonesia di hari ke duapuluh.

Mundur sedikit dari rencana awal . Tidak ada istimewa memang dalam hubungan antara Ravel dan Aphrodite saat itu. Karena Aphrodite belum bisa membuka hatinya.

Ravel hanya sebatas kawan yang membuat Aphrodite mampu tertawa lepas. Hingga waktu pamitpun datang, semalam sebelum dia kembali ke Indonesia.

Ravel berjanji akan menemui Aphrodite jika dia ke Indonesia.

Janji Ravel hanya di balas senyuman oleh Aphrodite . Dia tidak mau terjerat dalam janji , senyuman cukup untuk membalasnya tanpa harus di ucapkan sepatah kata lainnya.

Tidak pula menyimpannya biarlah janji itu di telan ombak yang ikut mendengar.

Di Hari keduapuluh Aphrodite terbang ke tanah kelahirannya , Indonesia .

Apakah hubungan Ravel dan Aphrodite berlanjut ?

Sampai jumpa di kamis mendatang dalam Aphrodite part ke 3.

2 Comments

  1. Inayah 9 September 2016
    • Nik 9 September 2016

Tinggalkan Jejakmu... Karena itu Sangat Berarti!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: