Penulis: Nik
Pencinta laut dengan segala isinya, Penikmat Teh , Toh Sampah dan bersahabat dengan Buku.
Rumah Kaca. Setelah “Anak Semua Bangsa” dan “Jejak Langkah” yang sudah aku ceritakan sebelumnya, Rumah Kaca adalah buku penutup dari seri Roman Tetralogi Buru. Kali ini Om Pram bukan menceritakan dari sudut sisi tokoh Minke, melainkan dari tokoh Pangemanann. “Setiap pendapat bisa saja dibenarkan, tergantung darimana memandang”, Rumah Kaca hal. …
Selain mempelajari sejarah Indonesia apa yang diceritakan Adel, sahabatku lewat blognya, ada beberapa pelajaran penting lain yang kudapat dengan membaca Roman Tetralogi Buru Pramoedya Ananta Toer (untuk selanjutnya aku menyebutnya Om Pram). Menyesal karena baru mengetahui tentang seri buku ini dan bisa membacanya. . Mulai dari Bumi Manusia (seri pertama) yang …
“Semua yang baik datang berduyun-duyun. Hanya karena aku sudah memulai. Yang lain-lain akan datang dengan sendirinya. Semua membutuhkan permulaan. Permulaan sudah di tempuh “ Jejak langkah Pramoedya Ananta Toer. Hal 318 Kalimat itu aku baca dalam tulisan Om Pram dalam Jejak Langkah , saat membacanya aku teringat dimana tiga tahun …
Ketika itu setahun setelah bencana tsunami melanda Aceh tahun 2004, aku mendapat kesempatan bekerja di Aceh. Mendapatkan pekerjaan di ujung barat Indonesia di sebuah perusahaan kontraktor. Di mana pemilik perusahaan mendapatkan dana, dari salah satu negara yang mendukung pemulihan pembangunan setelah bencana tsunami. Aku membantu bosku untuk mengelola keuangan perusahaan …
Single seperti Matahari . Tetap bersinar dan di saat tertentu memberikan orang lain kesempatan untuk bersinar.
Luka amarah dan kalah sebuah pengingat bahwa disetiap amarah selalu ada kesalahan