#Hidup Berkehidupan

Karena Hidup Tak Hanya Tentang Saya

Gunung Kelimutu Pagi Penuh Rasa – Tentang Rabu Peta Rasa Sukacita (Part 1)

Bagikan

Gunung Kelimutu pagi penuh rasa – sebuah kisah awal merangkai Rabu menjadi Peta Rasa Sukacita. Pagi selalu memberi energi baik, dan aku memilihnya sebagai permulaan, seperti kehidupan yang juga berawal dari pagi.

Kelak, Peta Rasa tidak selalu berasal dari perjalanan, bisa saja melalui ulasan film, buku, atau apa pun yang kutangkap dari kehidupan, semua yang bisa membuka ruang bertumbuh.

Menghidupi waktu dan hari dengan hal baik tentu akan berbuah manis kelak, sebagaimana perjalanan hampir sebulan penuh di Flores, merangkai hal manis hingga saat ini.

Kisahnya bisa baca di Flores dalam 45 Tahun Genap Usia – Solo Traveling

Seperti pagi yang memberi ruang bagi harapan, perjalanan ini pun membuka cara baru untuk memahami dan merangkai rasa. Dari Flores hingga setiap langkah kecil dalam keseharian, semuanya membentuk peta, bukan hanya tempat, tetapi juga perasaan dan makna yang terus bertumbuh.

Itulah mengapa aku kembali pada Rabu, sebuah hari yang lebih dari sekadar tengah minggu.

Rabu dan Peta Rasa: Ruang Bertumbuh dari Hal Sederhana

Gunung Kelimutu Pagi Penuh Rasa

Melihat hal sederhana disetiap langkah menjadikanku semakin mengerti apa itu makna terselip. Begitu juga tentang menulis, seiring waktu, aku mengerti bahwa dengan merangkai kata, aku bisa membuka ruang bertumbuh pada orang yang membutuhkan.

Setelah delapan tahun menulis di blog ini, aku sadar bagaimana penulisanku terus berproses. Tujuanlah yang menjadi kekuatan hingga bertahan sampai saat ini. Seperti yang ditulis Mba Heni, berbagi pengalaman dan cerita. Itulah yang menjadi tujuannya.

Tanpa sadar, proses itu menemukan nafasnya, kemudian membentuk satu ruang bertumbuh. Memilih Rabu sebagai Peta Rasa punya alasan, bagaimana tengah minggu perlu untuk sejenak melihat, apakah hari sudah dihidupi dengan baik.

Aku sendiri banyak mendapatkan hal baik ketika melihat kembali apa yang sudah diberikan waktu sebelumnya.

Lalu, Peta Rasa Sukacita hadir sebagai buah Nikmati Bumi, karena setiap jejak membentuk hidup, dan segala rasa jika dipadukan dengan sukacita akan melahirkan bara baik hingga terkecap rasa nikmat.

Kemudian aku membuka ruang Peta Rasa ini di Rabu pertama, dengan sebuah kisah Gunung Kelimutu Pagi penuh Rasa, tentang langkah itu terkecap lebih dari sekedar nikmat dan itu membawa bara hingga saat ini.

Gunung Kelimutu Pagi Penuh Rasa

Walau belum puas menikmati Maumere waktu itu, dari Anjo – satu penginapan yang berkesan, aku melanjutkan perjalanan menuju Gunung Kelimutu dengan menyewa mobil Avanza.

Baca juga tentang 2 Penginapan Terbaik di Maumere – Kenyamanan & Keindahan dalam Satu Destinasi

Menempuh jarak tiga sampai empat jam, dan dalam perjalanan aku tertidur. Ketika bangun, sudah berada di bawah kaki Gunung Kelimutu, dan dinginnya merasuk ke raga.

Rasa pertama bertemu di pagi itu, dingin menusuk. Aku yang sangat mencintai mentari dengan hangatnya merasakan dingin itu seperti bertemu orang yang tidak sejalan. Tidak nyaman.

Tetapi bukan berarti ketika tidak nyaman langsung berpaling. Kembali pada tujuan , kenapa mau datang dan apa yang ingin kulihat ditempat itu.

Setelah turun dari mobil dan berpijak pada bumi, pagi itu masih pekat dan wajah Kelimutu belum terlihat. Lalu, kaki ini terus menapaki sambil memeluk diri dengan tangan dalam jaket hangat.

Bertemu Gunung Kelimutu pagi penuh rasa kedua, rasa lelah yang cukup terasa. Menempuh waktu 30 menit berjalan kaki menaiki anak tangga. Jika dilihat dari jarak memang tidak terlalu jauh, tetapi rasa letih itu merasuk, mungkin karena bersama dingin, anak tangga dan pekat pagi sehingga ketidaknyamanan pun menghampiri.

Waktu memang paling cerdik memberi pelunasan

Begitu kalimat itu hadir dalam logika, aku merasa Gunung Kelimutu pagi penuh rasa memeluk ruang jiwaku.

Sampai puncak, pelan-pelan terang itu hadir, aku memutuskan duduk diam dengan tenang. Menunggu mentari pagi bangun. Dalam diam itu, mataku melihat beberapa insan lalu lalang. Mengabadikan tempat itu dengan segala gaya.

Saat itu, yang kulihat banyak wisatawan luar negeri, sedangkan insan lokal hanya aku dan beberapa orang saja.

Dan ketika sedang tenang memeluk Gunung Kelimutu pagi penuh rasa, aku merasakan pelunasan yang lebih kuat.

Gunung Kelimutu Pagi penuh Rasa

Rasa ketiga ketika mentari terbit dengan bias warna begitu sempurna. Mulai dari malam pekat menuju terang, ada jingga terselip, dan aku melihat proses terbitnya pagi itu merasakan suatu rasa haru. Betapa Tuhan itu menciptakan keindahan sesempurna itu.

Saat ini, ketika menulis kenangan itu, rasa haruku atas keindahan Tuhan dalam pagi bangkit kembali. Kala itu, air mata hadir dalam pelupuk, dan saat ini, kembali haru tangis itu hadir. Gunung Kelimutu Pagi Penuh Rasa menghadirkan ruang haru.

Jika pagi hadir memberi harapan dengan wajahnya yang sempurna, mengapa masih ada khawatir? Hari sudah dimulai, tentu akan berjalan pada alurnya hingga nanti ditutup dengan baik.

Bukankah kita juga begitu, sudah diciptakan dengan sempurna? Mengapa ada khawatir jika ketidaknyamanan hadir?

Lapisan Rasa membawa pertumbuhan – Tidak tertangkap oleh kamera tapi hanya dari hati

Tiga lapisan rasa ketika bertemu Gunung Kelimutu pagi penuh rasa, membawa pertumbuhan dalam langkahku. Sejak saat itu, aku semakin mencintai mentari terbit. Ada ruang rasa yang kadang tak bisa diungkapkan. Hanya bisa dirasakan, melahirkan kekuatan.

Semua prosesnya tidak bisa tertangkap oleh kamera. Gambar yang terlihat di atas tidak sepenuhnya mewakili apa yang kurasakan. Raut jingga yang membuatku terharu tak tertangkap dengan baik.

Gunung Kelimutu pagi penuh rasa

Bagaimana menuju Sunrise Kelimutu?

Berapa informasi yang dapat aku sampaikan atas menuju sunrise Gunung Kelimutu pagi penuh rasa, mungkin bisa jadi pertimbangan untuk kamu yang ingin merasakan bagaimana layaknya sunrise terbaik itu ditemui.

📍 Lokasi & Akses

  • Desa Moni sebagai titik awal
  • Jarak ke gerbang Taman Nasional: ±13 km

🎫 Tiket Masuk

  • WNI: Rp 5.000–7.500
  • Wisatawan asing: ±Rp 150.000
  • Parkir & retribusi tambahan ringan

⏰ Jam Buka

  • Mulai sekitar pukul 04.30 WITA (sunrise best time)

🥾 Jalur & Durasi

  • Dari parkiran ke puncak: 15–30 menit
  • Jalur tangga, bisa dilewati anak-anak hingga lansia aktif

📷 Tips Tambahan

  • Bawa senter/flashlight
  • Paling ramai hari Minggu, datang lebih pagi
  • Warung lokal tersedia saat turun

Kembali pada tentang bagaimana pelunasan waktu atas perjalanan ke puncak Gunung Kelimutu.

Rasa tidak akan pernah bisa diwakili. Ia membutuhkan kehadiran penuh – utuh.

Saat itu, di Gunung Kelimutu pagi penuh rasa, aku tersadar betapa seringnya kita tak utuh memeluk waktu. Berlalu begitu saja, bernafas tapi tak bernyawa. Sebenarnya jika mau sejenak saja melihat lebih dalam, lapiran rasa yang lahir semuanya membawa pertumbuhan.

Baca juga tentang Pagi di tulisan berikut:

Peta Rasa Sukacita – Sejenak Melihat tengah minggu

Pertumbuhan hadir tidak hanya terus menerus di beri pupuk, tapi ada juga bagian untuk melihat kembali, adakah yang perlu dipotong, bagian mana yang perlu lebih dirawat agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

Begitu juga dengan insan, tidak selalu bergerak terus menerus untuk mencapai lebih maksimal. Ada momen untuk berhenti sejenak, memetakan langkah, Apakah peta yang lalu sungguh sudah memberi rasa? Bagaimana dengan selanjutnya, bisakah setiap proses membawa sukacita?

Bersama nafas Gunung Kelimutu pagi penuh rasa, dan dengan rasa sayang tulus, aku mengajak siapa pun yang membaca tulisan ini, mari kembali sejenak petakan rasamu untuk sungguh hidup dan membawa sukacita.

Seperti aku memilih perjalanan di Gunung Kelimutu pagi penuh rasa sebagai kisah yang membawa pertumbuhan. Bagaimana dingin, lelah mendapatkan rasa haru dengan syukur paling dalam.

Bagaimana denganmu? Apa momen perjalanan yang telah membentuk peta rasa dalam hidupmu? Bagikan ceritamu di komentar yuk.

Bagikan

Kasih Semangat

Mungkin tulisanku tidak sempurna tapi jika itu menyegarkan, kamu suka, iklas membuatku lebih rajin menulis dengan berbagi rejekimu, silahkan ya.

BCA Ratmini 8831921978 || GoPay, +6281317616161

artikel lainnya

12 Responses

  1. Bener banget mbaaa moment matahari terbit itu adalah moment yang tak bisa diungkapkan dalam kata2..kita bisa melihat perubahan langit yang gelap beranjak menjadi jingga kemudian menjadi terang sesuatu yg sebelumnya tidak terlihat menjadi tampak nyata…ini adalah sebuah pengalaman indah di kalimutu yang mana tidak semua orang bisa menikmati nya

  2. Aku itu pengen banget pas ke lombok tuh mampir ke flores. Tapi ya nggak dapet tiket, gegara musim liburan. Hiks..

    Lihat infonya tuh sekarang udah bagus lagi. Ada tangga yang bisa dilewati lansia dan anak-anak. Which is udah dibangun dan ditata supaya siapapun bisa datang.

    Sebuah kenikmatan banget bisa lihat matahari terbit di pulau timur Indonesia. ❤️❤️

  3. Pagi hari saat matahari terbit itu memang saat yang indah, serasa hadir utuh menikmati suasananya, lepas dari hiruk pikuk dunia yang kadang memekakkan telinga. Sejuknya udara pagi itu beda.
    Terakhir menikmati rasa ini saat staycation di Salatiga, penginapan yang kami tinggali ada di bukit, jauh dari keramaian kota. Setelah sholat subuh berjalan menyusuri penginapan dan sekitarnya bersama suami menikmati suasan pagi yang menyenangkan sekaligus menghangatkan

  4. Matahari terbit memang indah dalam diri tiap-tiap yang memiliki rasa, salah satunya daku karena kata orang rumah daku lahir terkait dengan matahari terbit, makanya suka dengan suasana pagi hehe. Selalu ada rasa #SemangatCiee dalam diri, walau ya kadangkala pernah juga rasa itu sedikit memudar layaknya sinar mentari yang tertutup awan mendung

  5. Saya itu dulunya familier dengan Kelimutu karena kakak saya buka agen tiket Pelni Mbak. Kan ada tuh KM Kelimutu. Dan ternyata sunrise-nya keren sekali ya. Pastinya selalu ada rasa mengharu biru menyaksikan matahari terbit dari ketinggian. Semoga nanti saya juga bisa ke sana dan melihat dengan mata kepala sendiri keindahan suasana sunrise-nya.

  6. Matahari terbit ketika mendaki Gunung Kelimutu beneran indah sekali dan pastinya akan hadir rasa haru, bahagia serta takjub ya mba. Begitu keren sang pencipta menghadirkan pagi dengan cara yang sedemikian indah.

    Mba selalu memaknai perjalanan sedemikian bermakna, salut sekali. Segala sesuatu yang dari hati memang akan Sampai ke hati juga ya.

    Jadi ingat, aku pernah mendaki ke gunung Gede. Gunung lokal yang mudah buat di daki, pertama kali naik gunung dan sangat membekas diingatan rasanya. Sangat berkesan serta penuh makna.

  7. Jauh ya tiket WNI dan turis hihihi. Tapi gpp, kita aja kalau pergi ke negara luar suka diribetin sama syarat2nya =))
    Mayan jauh juga ternyata jarak 4 jam dari kota yaa.
    Kalau naik ke gunung pagi2 tu bawaannya biasanya happy banget apalagi kalau melihat sunrise ditambah pemandangannya juga indah, kyk bikin mood tertata siap menghadapi apa pun yang terjadi seharian hehe.

  8. Gunung Kelimutu keren banget pemandangan sunrise nya. Terima kasih udh berbagi foto² cantiknya gunung Kelimutu mbak.
    Aku salah fokus nih baca perbandingan harga tiket wisman dengan lokal hihihi. Mau sharing ke temen orang Malaysia jadi gimana gituuu. Wkwkwk

  9. Aku lagi sukaaa banget baca cerita2 ttg gunung. Krn tahu aku ga bakal mau naik gunung , sadar diri ga sanggub 😂😂. Makanya cukup baca tulisan2 teman2 yg memang menuliskan pengalaman mereka saat naik gunung atau melihat danau di Atasnya, apalagi yg bisa melihat sunrise di atas gunung 😍😍😍.

    Cakeeep banget danau Kelimutu nya ya mbaaa… Aku kebayang aja kalo bisa lihat ini secara langsung, pasti merinding, ngebayangin saat gunungnya meletus dan membentuk danau kawah segini cantik ❤️❤️❤️. Semua capek menuju kesini kayak langsung ilang pasti

    Biasanya di sini juga kita bisa lebih ingat kebesaran Tuhan

  10. Melihat keindahan Gunung Kelimutu banyak menyimpan rasa ya. Baik rasa yang indah maupun haru karena melihat pesona gunung Kelimutu yang cantik. Tiketnya juga sangat terjangkau, kita suda bisa merasakan hangatnya kebersamaan saat mengunjunginya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Subscribe Newsletter

Daftarkan email kamu, dapatkan update terbaru di email.

Subscription Form

Artikel Terbaru

Tentang Saya

Seedbacklink