Menemukan peran hidup saat rasa senang dihidupi dengan tulus, aku sadari ketika duduk di sebuah kafe, melihat bagaimana orang lalu lalang menikmati tempat itu dan aku sendiri terkenang dengan semua proses pertumbuhan menulis dan satu kesenangan yang jarang diingat yaitu mendengar.
Perjalanan ke Solo, Jogja, Semarang dan kembali dengan rute yang sama, banyak membangkitkan kenangan, tentang hubungan baik dan yang membuatku tertegun, ketika sadar ternyata kesukaanku mendengar itu membawaku dalam proses menulis dan bertumbuh, melalui itu peran hidup sebagai profesi pelatih kehidupan kutemukan.
Satu kesenangan yang jarang ditulis yaitu mendengar di kafe, Tempat nongkrong yang asyik kadang tanpa sadar membawa rasa untuk bercerita dengan nyaman. Ada rasa menyesal membaca tulisan mba Irma tentang kafe di Jogja ketika sudah di Solo. Jika tidak, aku akan mencoba karena tempatnya terlihat nyaman. Bisa jadi tempat untuk menikmati waktu sambil menyelesaikan tulisan dan mendengar.

Baca Juga: Hidupi Kesenangan – Temukan bagaimana momen bahagia diam-diam membangun keberhasilan
Membaca, menulis atau traveling sudah terlalu sering aku ungkapkan, tetapi kesenangan menjadi pendengar itu cukup jarang, ternyata setelah melihat kembali tulisan di blog awal sampai saat ini, terjadi pertumbuhan karena mendengar.
Melalui kisah-kisah yang datang padaku, membawaku mengerti banyak peristiwa hidup dan hal itu membentuk pemikiran dan membangun empatiku semakin kuat.
Perjalanan Menulis Blog yang Menumbuhkan Kesadaran Diri dan Peran Hidup
Selain jatuh cinta, hal pertama selalu berteman dengan tidak mudah. Tetapi jika tidak dimulai tak akan bertemu tujuan.
Ingat betul kala itu, menulis di blog tidaklah jadi tujuanku. Semua berkat ajakan dan dorongan para kawan-kawan yang begitu baik. Sadar kalau diri bukan seorang yang bisa merangkai kata yang sesuai dengan aturan pada umumnya.
Menulis sesuai rasa yang hadir, karena itu banyak pembaca tulisanku cenderung merenung setelah membaca, membuktikan tulisanku bukan hasil dari pembelajaran secara teori tetapi lebih apa yang dialami. Aku dikenal dengan ratu typo, banyak kata berulang, tata bahasa juga tidak terlalu tepat.
Tetapi entah kenapa ada saja yang membaca dan tidak jarang mengucapkan terima kasih secara langsung dalam direct message. Bahkan tidak pernah ketemu dan menjadi orang yang selalu mengutarakan kisah hidupnya dan aku mengarahkan untuk bertemu solusi disetiap persoalan.
Saat itu aku belum memutuskan menjadi pelatih kehidupan. Kini, ketika melihat kembali tulisan-tulisan lama dan prosesnya sampai sekarang, tersadar proses menemukan peran hidup berakar pada kesenangan mendengar.
Pertumbuhan Menulis Rumah Sunyi Sampai Menemukan Peran Hidup
Sebagai hasil melihat kembali tulisan lama hingga saat ini, dibuatkan tabel Evolusi blog sebagai ruang kontemplasi dan pertumbuhan, menyadarkan bahwa menghidupi kesenangan dengan tulus akan menemukan peran hidup yang sudah diatur oleh pemilik hidup.
| Fase | Tahun | Fokus Utama | Ciri Gaya & Kedalaman Refleksi | Makna Blog pada Fase Ini |
|---|---|---|---|---|
| 1. Menata Ruang Batin | 2016–2018 | Pemulihan diri, ekspresi batin | Puitis, personal, impresi emosional | Tempat sembuh dalam diam; rumah sunyi yang menampung rasa |
| 2. Merekam Makna dan Kenangan | 2019–2021 | Kisah perjalanan, relasi, dan memori | Naratif, kontemplatif, mulai memberi arah | Catatan jejak langkah; menjahit waktu, tempat, dan rasa dalam tulisan |
| 3. Berani Memilih dan Menyadari Pola | 2022–2024 | Pencarian peran, kesadaran akan diri, pertanyaan eksistensial | Filosofis, kritis, introspektif | Blog sebagai ruang tanya; menguji makna dan memilih arah hidup |
| 4. Memetakan Peran Berkehidupan | 2025–sekarang | Tujuan hidup, rasa senang yang murni, coaching reflektif | Sinergi antara konten pribadi dan ruang transformatif | Blog sebagai ruang kontemplasi dan inspirasi orang lain menemukan peta hidupnya |
Kemudian untuk melihat seperti apa pertumbuhan tulisanku dari hasil mendengar, mari lihat melalui link tulisan berikut,
1.Menata Ruang Batin
Ketidakadilan – Iman & Kasih
Menikmati Hidup Dengan Cara Melepaskan – 2016
2. Merekam Makna dan Kenangan
Terbaik Bumi Pertiwi – Langkahku Indonesia – Part 2
Malam Ajaib: Alga, Kunang-Kunang, dan Milky Way Ketika Camping di Ambon – Hadiah Terbaik 41
3. Berani Memilih dan Menyadari Pola
Pijakan itu Rumah – Welcome 2022 Mari Sekarang Bergembira
Kepingan Puzzle membentuk Tujuan – Terhubung Menjadi satu Gambar Indah – 2024
4. Memetakan Peran Berkehidupan
Kesadaran Membentuk Keberanian – Langkahku dan Pelajaran dari Churchill tentang Bertahan – Aku dan Tokoh Part
Kembali ke Akar Hidup Berkehidupan – Mengingat Tujuan – Nilai Hidup Jumat (Part 1)
Semua proses pertumbuhan itu sungguh aku tak pernah aku tilik secara mendalam, sampai di Juli 2025 aku sadar ternyata melalui kesenangan mendengar aku menemukan peran hidup dan itu terlihat dalam tulisan-tulisan yang bertumbuh.
Ketika Rasa Senang Dihidupi, Peran Hidup Menemui Jalannya
Semua proses itu menemukan peran hidup yang tidak pernah terbayangkan sama sekali.
Hal apa yang membuatmu bergairah, hidup dan tidak merasa capek melakukannya walau terus menerus?
Tanpa perhitungan, melakukan dengan cinta kasih penuh. Maka jika sudah menemukan jawabannya, rawatlah dia dengan sungguh-sungguh. Tidak perlu berpikir bagaimana nanti. Karena waktu punya caranya sendiri menunjukkan dan kamu akan menemukan peran hidup sebagai tujuan langkah yang sesungguhnya.
Percayalah,
Jika sudah menemukan peran hidup, langkahmu akan lebih ringan walau sehebat apapun badai hidup datang padamu.
Aku sendiri sudah melalui proses itu, sungguh hatiku bergetar menyadari ketika kesenangan mendengar, memudahkan orang lain dan selalu berjuang membuat orang lain tersenyum, kurawat terus dan kuhidupi dengan cinta kasih, ternyata itu menemukan peran hidup sebagai tujuan sesungguhnya. Menjadi pelatih hidup berkehidupan.

Mendengar Menulis dan Menemukan Peran Hidup Tujuan Berkehidupan
Ketika diri cukup berani mendengar rasa senang yang hidup, lalu merawatnya dengan cinta dan menuliskannya dengan jujur, maka waktu akan menunjukkan jalannya. Tak lagi sekadar menjalani, tapi menemukan, bahwa menemukan peran hidup bukan sesuatu yang harus dikejar, melainkan dihidupi.
Kembali Ke Akar,
Jumat ini, aku memilih kisah menemukan peran hidup, saat rasa senang dihidupi untuk mengingat bahwa akar berkehidupan dimulai dengan mengerti sebuah proses akan selalu menemukan tujuan. Menjadikan setiap insan berkehidupan dengan peran hidup yang sudah ditentukan dari awal.
Lalu,
bagian mana tulisan ini yang paling menoreh rasamu? Atau adakah pengalaman pribadi yang membuatmu tersadar akan kesenangan yang ingin kamu hidupi? Yuk tinggalkan komenmu, siapa tahu kisahmu menjadi cermin bagi yang lain.

Solo, Juli 2025, 00:35 WIB.
Setelah menikmati sore Pracimasana Mangkunegaran.
(Kisah Sore manis itu tertulis di Terbaik Solo dalam Peta Rasa Sukacita)


13 Responses
Pada umumnya, sebagai tukang nulis (di blog), biasanya blogger itu juga suka membaca. Nah di situ memang dilatih kepekaan terhadap sekitar. Makanya, gak hanya di kafe, aku kadang kalo pas lagi lari gitu, dan istirahat, sering banget memperhatikan sekeliling, sambil ngira-ngira, apa yang dipikirkan orang tersebut dan kehidupan seperti apa yang mereka jalani. Tanpa maksud apa-apa, sebab berjalan begitu adanya mungkin karena sudah terlatih kepekaan sejak lama.
Soal kegairahan hidup, buatku juga naik turun haha. Karena pada dasarnya manusia berkembang. Dulu, tiap kali nemu sesuatu, terasa antusias. Terasa bergairah. Tapi lama-lama bosan, dan mencari kegairahan yang baru. Walau di titik tertentu hal yang membosankan sebelumnya ternyata bisa bikin gairah lagi, mungkin karena pada dasarnya udah cinta ya. Misalnya aja kayak buku, kadang hepi banget bisa beli buku yang udah diincar lama, tapi begitu kena reading slump, turun lagi gairahnya. Berarti ya memang lagi butuh jeda sebelum kemudian kembali lagi cinta sama buku 🙂 tulisan yang kasih perenungan, as usual dari Mbak Nik. TFS ya mbak.
Terima kasih juga senior dalam menulis. Banyak belajar dari tulisan-tulisanmu. Apalagi perjalanan jelajah dunianya. Bikin semangat menjalani hidup karena ada begitu banyak tempat yang ingin dikunjungi hihi.
Iyess,
Waktu selalu menawarkan perkembangan, tetapi yang perlu di perhatikan, perkembangannya ke arah lebih baik. Karena kadang si “ego” suka mengajak ke arah yang menjauh dari tujuan manusia itu diciptakan.
Mbaaak Niiik. Aku mau berterima kasih spesial padamu yaak. Makasih lho, sudah berkenan menjadi pendengar keluh kesahku. Maaf kalau aku belum bisa balas kebaikanmu, tapi percayalah aku nggak akan lupaa, hehehe. Doakan saja ya aku bisa terus berbenah dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Insya Allah, pelan-pelan pintu rezeki mah bakal kebuka ya.
Dan mbak Nik, melihat tabel buatanmu itu aku langsung keingetan tulisan-tulisan lamaku juga. ahaha.
Walaupun ada beberapa tulisan yang sempat hilang, tapi beberapa artefak tulisanku masih ada dan sesekali kubaca. Jauuuuh banget ternyata kalo dibanding sekarang ya. Alias, aku menemukan sebuah progress dan evolusi dari gaya menulisku dari waktu ke waktu. Begitulah, kehidupan pasti akan membawa kita pada sebuah perubahan. Dan untungnya bagiku, perubahannya ke arah yang lebih baik.
Langsung keingetan quotes ini juga mbak, “Sebaik-baiknya pekerjaan, adalah hobi yang dibayar”. Itulah kenapa aku semangaat banget nulis. Karena yaa emang dasarnya suka, jadi mau dibayar ya dikerjain.. ngak dibayar pun tetep aku kerjain.
Wuaaaa kamu, bahagia banget aku tuh kalau dirimu sudah berbenah dan pintu-pintu harapan itu mulai terbuka. aaaah soal balasan ketika kamu sudah di jalan berkehidupan itu sudah membalas yang paling sempurna.
Senang juga kalau dirimu dibawa ke perubahan yang lebih baik, tetap begitu yaa.
Yuk mari yaa tetap bersemangat menghidupi kesenangan, terutama menulis supaya berkah bagi diri dan siapapun yang membaca.
Karena bagaimanapun menulis satu benih yang membawa berkehidupan.
Profesi Kak Nik sebagai life coach ini sangat unik yaa dan memang sangat dibutuhkan. apalagi saat sedang galau / bingung akan pilihan hidup. Atau saat sedang kehilangan motivasi.
Passionku di menulis yaa, kalau memasak dan baking, atau menggambar, cuma sekadar hobi aja.
Hebat lho seseorang yang bisa jadi pendengar yang baik karena kebanyakan orang minta untuk didengar dan dimengerti, ngomoong terus tapi enggak mau mendengarkan orang lain.
Terima kasih ka Avi, semuanya proses dan waktu yang mengarahkan semuanya. Aku berani memutuskan karena sudah berapa kali di uji ternyata memang tugas. Seperti mendengar itu tidak mudah tetapi buatku aku senang. Begitulah, apapun yang terlihat berat tetapi menyenangnya itu memang bagian dari tujuan hidup kita.
Mbakkk Nikkk, Virtual Hug dulu ya.. Hahaha…
Entah baca ini aku tuh jadi merasa nggak sendirian. Kadang tuh merasa apa aku saja yang sentimentil sampe mikir a,b,c atau nulis a,b,c. Tapi entah Tuhan sedang berbaik hati padaku, sampai aku ketemu blogmu.
Tulisanmu itu merangkul aku yang kadang ngerasa sendirian. Dan, aku tahu Mbak Nik pun pernah merasakan hal ‘dalam’ di setiap perjalanan bertumbuhmu.
Terima kasih banyaaaaakkk ….. 😉
Aaaaah terima kasih banyak Dinda. Aku-pun ketika membaca tulisan di blogmu banyak pelukan hangat hadir secara rasa. Banyak belajar dengan tutur bahasamu yang begitu epic. Peluk Hangat virtual dulu ya, semoga waktu mengijinkan kita berjumpa dengan pelukan nyata. Sehat-sehat dulu kita yaa.
Baca tulisan mba nik memang unik ..kalo buat aku gak bisa klo cuma sekali baca harus 2 atau 3x untuk bener2 memahami makna yang ingin mb nik sampaikan..dan kadang itu juga membuatku menjadi refleksi diri juga loooo..terima kasih sudah berbagi dan banyak mengingatkan tentang makna hidup di balik tulisan2 mbak nik…
Dan foto pracimantuin ini berhasil mencuri perhatianku hehe karena kau belum berkesempatan kesana cuma melihat keindahannya waktu lewat saja dari balik luar tembok keraton hahaha…sedih belum berkesempatan bertemu mba nik waktu di solo semoga lain waktu kita berjodoh mbaa 🙂
Maafkan yaak kalau tulisanku butuh ruang lebih lama untuk melihat lapisan maknanya. Terima kasih sudah bersabar.
Aah ya belum rejeki, tenang saja jika memang sudah hak, waktu akan mengatur pertemuan kita dan itu tidak hanya di Solo. Siapa tahu di tempat yang kita tidak sangka dan pertemuan itu hadir.
Aku malah penasaran kalo ngobrol langsung dengan mba Nik, apakah tutur verbalnya seunik rangkaian aksara tulisannya? Hehe.
Sejujurnya aku menemukan sesuatu yang lain baca tulisan mba Nik yang dulu sampe sekarang. Yg paling aku notice itu sekarang artikelnya selalu ada tabel ya mba… itu bagus loh, seperti merangkum narasi berbagai hal dengan lebih terstruktur dalam 1 tabel. Jadi tak hanya gaya bahasa yang unik, tambahan penyajian informasi di tabel pun jadi kemajuan dalam tulisanmu mba.. Keren.
Wuaaah aku juga jadi penasaran, apa pendapat selanjutnya dari mu setelah nanti bertemu denganku. hihihi
Terima kasih ya melihat perkembangan tulisanku.
Betul, setiap pribadi memiliki kecenderungan lebih mudah belajar dari berbagai sisi.
Tabel ini diperuntukkan untuk insan yang suka lebih memahami dengan visual.
Terus berupaya menjangkau kebutuhan pribadi dengan cara yang tepat sesuai kesenangannya.
Anw semoga kita diberi rejeki oleh waktu untuk bertemu ya.
Bahagia adalah obat. percaya banget dengan kredo ini. dan rasa bahagia, suka cita terpancar betul melalui tulisan yg mba Nik goreskan di blog.
aku juga berusaha melatih kepekaan dan menuangkannya dalam artikel di blog