#Hidup Berkehidupan

Karena Hidup Tak Hanya Tentang Saya

Squid Game dan Cermin Kehidupan: Bahaya Bermain Tanpa Kesadaran – Aku dan Tokoh #6

Bagikan

Sesion 3 selesai, bagaimana rasamu wahai tuan puan? apakah setelah menikmatinya bisa menghadirkan lapisan logika yang memberi hikmat bahwa squid game dan cermin kehidupan itu terpadu.

Setelah sesion satu, aku memutuskan tidak menonton lagi. Tetapi sejujurnya aku tidak terlalu berminat lagi untuk mengulik tentang film itu. Namun, belakangan emosi para nitizen terlihat tergoncang, setelah semua seriesnya selesai.

Rasa yang cenderung bernama emosi itulah, yang membuat aku mencari tahu tentang sesion dua dan tiga. Aku cukup terkejut mendapati bagaimana ada pemain yang hamil, dan sampai melahirkan.

Cukup lama aku mengulik series ini, tidak hanya membaca ulasannya tetapi bertanya ke beberapa orang yang menonton, mulai dari memang senang sampai orang menontonnya hanya karena penasaran.

Film yang menghabiskan dana cukup fantastis dan membuat “emosi” para penontonnya akhirnya berhasil bisa membuat aku menemukan sesuatu untuk direnungkan. Squid game dan cermin kehidupan, sebuah gambaran hidup tentang bahayanya bermain tanpa kesadaran.

Sekilas Tentang Squid Game dan Cermin Kehidupan

Untuk menjadi pengingat yang sudah menonton film ini dan yang belum data berikut aku kumpulkan menjadi gambaran, pentingnya lebih jauh menilik bagaimana squid game dan cermin kehidupan ini saling terkait. Sumber dari beberapa dan diataranya Wiki dan Readthemaple

AspekDetail & Sumber
Judul & ProduksiSquid Game adalah serial survival thriller dari Korea Selatan, dibuat oleh Hwang Dong‑hyuk untuk Netflix. Season 1 tayang 17 Sep 2021; Season 2 dirilis Des 2024; Season 3 rilis 2025
Budget ProduksiTotal budget Season 1 sekitar USD 21,4 juta (~USD 2,4 juta/episode)
Latar SosialBerlatar di masyarakat pasca-pandemi dengan kemiskinan ekstrem dan utang tinggi – realita Korea dengan rasio utang rumah tangga melebihi 100% GDP
Tema & Isu SosialKritik tajam terhadap kapitalisme, kesenjangan ekonomi, eksploitasi orang miskin, dan manipulasi sistemik sebagai alat kontrol kelas kaya/vip
Cerminan Kehidupan NyataBanyak orang “bermain” demi bertahan bayar utang. Utang besar membuat pilihan jadi semu. Permainan terasa tak beda dengan sistem hidup yang menggiring orang miskin mejadikan hiburan elit
Emosi ManusiaKetakutan & tekanan, rasa bersalah karena mengorbankan orang lain, putus asa & harapan, serta empati vs pengkhianatan muncul kuat di tiap permainan
squid game dan cermin kehidupan

Penolakan – Hutang dan Tekanan Hidup Bisa Membutakan, Sadari Bahaya Permainannya

Penolakan sering sekali menguji langkah, tidak sedikit membawa ke hal yang merugikan. Luka katanya dan membenarkan untuk melakukan diluar ketentuan. Kemudian soal hutang, terlihat “aib” tapi sejatinya ini hanya soal kesadaran.

Setiap kita memiliki kelemahan, melakukan kesalahan bukan akhir segalanya. Bangkit dan memilih berjuang di jalan yang menghidupkan, cara terbaik percaya bahwa kehidupan punya cara untuk mengampuni setiap kesalahan.

Squid game dan cermin kehidupan, bagaimana tekanan hidup sering membutakan.Tetapi apabila sadar kalau kesulitan itu adalah cara untuk menajamkan, maka jalan yang tadinya terlihat buntu akan menjadi terbuka seiring dengan cahaya yang menerangi.

Baca juga: Cara Sendiri untuk Hebat: Temukan Rahasia Hiccup (Film How To Train Your Dragon – 2025) – Peta Rasa Sukacita #4

Lalu,

Apa yang akan berubah dalam hidupmu jika kamu mulai “bermain” dalam kehidupan dengan kesadaran, bukan reaksi?

Hidup itu permainan, konon begitu katanya. Benar tidaknya hanya bagaimana memaknainya. Dalam konteks ini katakan saja iya, maka hal yang pertu diperhatikan adalah kesadaran yang penuh. Tidak hanya soal reaksi tapi bagaimana menghadapinya selalu mengingat tujuan yang menghidupkan. Melihat lebih dekat squid game dan cermin kehidupan.

squid game dan cermin kehidupan

Momok Kapitalisme – Sistem Tak Mudah Diputus

Hidup itu bisa rumit dan sebaliknya. Tergantung bagaimana mengaturnya. Satu hal yang perlu disadari kalau dalam kehidupan memiliki lapisan sosial. Seperti dalam Squid game, peserta permainan, front man dan VIP.

Dalam hidup, kelas bawah sering dipaksa memilih di tengah tekanan, kelas menengah menjadi pengelola kepentingan, dan mereka yang berkuasa merancang sistem permainan itu sendiri.

Di antara lapisan itu, kapitalisme menjadi pedang tajam: menjanjikan kemerdekaan, sekaligus memutuskan kebebasan.

Baca juga: 5 Kembar Kehidupan yang Tak Terpisahkan: Rahasia Menyatu dari Lao Tzu – Aku dan Tokoh #5

Kapitalisme sering tampil manis-menjanjikan kebebasan, peluang tak terbatas, dan keberhasilan bagi siapa pun yang bekerja keras. Tapi di balik janji itu, tersembunyi jebakan: kompetisi tanpa akhir yang menggerus makna kehidupan.

Ia bukan sekadar sistem ekonomi, tapi cara berpikir yang meresap ke dalam hidup: menentukan siapa yang dianggap sukses, apa yang layak dikejar, bahkan bagaimana kita mencintai diri sendiri.

Tanpa kesadaran, sistem ini bisa menjadi panggung yang membebani alih-alih membebaskan. Keinginan untuk mengubahnya pun sering patah, karena tak semua permainan memberi ruang untuk menang.

Namun sistem hanyalah wadah. Di balik semua tekanan dan peran sosial, hidup tetap bergantung pada satu hal: manusia. Ia adalah nadi kehidupan – tak peduli seberapa gelap panggungnya, selalu ada alasan untuk menyelamatkannya.

Manusia adalah Nadi Kehidupan – Seburuk Apa pun, Ia Layak Diselamatkan

Satu alasanku paling kuat ketika melanjutkan menonton series ini, karena secara pemikiran sangat tidak setuju kalau nyawa manusia dijadikan permainan. Walau aku sadar betul ini hanya film dan tergantung memaknainya. Begitu juga sebenarnya latar terjadi film ini-pun sebuah “kritik” terselubung atas sytem hidup yang dimainkan oleh yang berkepentingan.

Apa yang kau dengar dan lihat mempengaruhi caramu berpikir dan bertindak.

Aku sangat memegang dan mempercayai kalimat itu, Karena aku percaya sepenuhnya bahwa apa yang kita baca dan tonton membentuk cara kita berpikir dan merasa, aku pun selalu memilih dengan hati-hati. Bagiku, menonton film adalah cara paling sederhana dan sekaligus paling ampuh untuk mereframing pemikiran.

Nadi Kehidupan – Squid Game dan Cermin Kehidupan

Kehidupan ini ada karena manusia dan karena itulah seburuk-buruknya perlu diselamatkan. Memang ini terlihat klise, tetapi jika memiliki jiwa menghidupkan, maka waktu juga memberi jalannya. Squid game dan cermin kehidupan, melihat itu untuk sadar walau kehidupan ini sering seperti permainan, tetaplah memilih langkah menghidupkan.

Seperti Gi-hun di Squid Game yang rela memberi jalan hidup bagi sang bayi, kita dihadapkan pada pilihan serupa dalam cermin kehidupan modern. Di tengah sistem kapitalisme yang mendorong kita saling menyingkirkan, tindakan kecil penuh kasih wujud terima kasih pada hidup.

Teringat langkahku masa itu, squid game dan cermin kehidupan begitu nyata. Memilih untuk menyelamatkan seseorang yang menyimpan dana perusahaan bertahun-tahun. Waktu itu aku meng-audit salah satu keuangan cabang, menemukan dana cukup besar karena kesalahan system.

Jadi persoalan dananya yang ada tidak dilaporkan bertahun-tahun dan kalau melihat dari segi hukum, finance saat itu memang perlu dipecat. Tetapi aku memilih memohon pada Direktur keuangan untuk mengampuninya. Karena aku sendiri melihat tidak sepenuhnya salah orang tersebut.

Kalau bapak mengeluarkan finance itu, berarti sekaligus kehilangan saya.

Ingat betul, puluhan tahun telah berlalu, kalimat itu masih jelas aku katakan pada Direktur keuangan saat itu. Negosiasi waktu cukup alot. Tetapi akhirnya aku bersukacita, financenya tetap bekerja dan setelah itu semua berjalan dengan baik.

Setajam apapun kerikil, berjuanglah untuk selalu berkehidupan, tidak hanya untuk diri tetapi buat sekeliling. Karena manusia adalah nadi kehidupan.

squid game dan cermin kehidupan

Aku dan Tokoh – Menemukan Diri Lewat Cermin Mereka

Series Senin ini aku mengambil tokohnya dari film squid game. Aku melihat diri sendiri dalam cermin kehidupan . Seperti Gi-hun di Squid Game, kita semua tengah bermain.

Bedanya, permainan ini nyata. Ketika tekanan hidup datang dan sistem terasa menghisap, kesadaranlah satu-satunya arah. Squid game dan cermin kehidupan bukan sekadar metafora, tapi ajakan: untuk hadir utuh, memilih langkah yang menghidupkan, dan menjadi nadi bagi sesama.

Jadi, bagaimana kamu memilih bermain hari ini? Apakah sekadar bertahan dalam sistem, atau hadir dengan kesadaran yang menghidupkan? Kalau Squid Game dan cermin kehidupan ini menggerakkan sesuatu dalam dirimu, Mari lebih banyak ruang untuk saling bertumbuh.

Squid game dan cermin kehidupan ditulis dalam perjalanan Jogja Semarang, setelah menikmati senja indah di Jogjakarta. 09.00 PM

Bagikan

Kasih Semangat

Mungkin tulisanku tidak sempurna tapi jika itu menyegarkan, kamu suka, iklas membuatku lebih rajin menulis dengan berbagi rejekimu, silahkan ya.

BCA Ratmini 8831921978 || GoPay, +6281317616161

artikel lainnya

13 Responses

  1. Kalau dipikir-pikir, Squid game itu memang cerminan kehidupan kita dalam bernegara ya mbak. Mereka yang kuat berkuasa semena-mena, sementara mereka yang lemah… harus rela menjadi ‘sirkus kemiskinan’. Jadi bahan hiburan, atau bahan permainan dari para orang-orang berkekuasaan yang tak ber-empati. Seperti para pemimpin yang selalu ingin tampil heroik, padahal kenyataannya rakyat akar rumput itu menderitanya ya karena mereka-mereka juga ya.
    Pada akhirnya yang menjadikan kita sebagai manusia, adalah kala kita berani membantu sesama, melebihi kecintaan kita pada diri kita sendiri. Seperti gihun yang rela mati demi nyawa seorang bayi yang tak berdosa.

    Btw kok endingnya pada familiar, pada pake trademark, hehehe. Aku seneeeeng lho bacanya.

  2. Sebetulnya aku blm pernah nonton serial yang ngetop ini. Karena jarang sempat nonton film bersesi-sesi, dan lebih suka nonton film bioskop yang langsung selesai dalam 2-2,5 jam. Tapi aku tau cerita Squid game ini, gimana orang yang telilit hutang berlomba-lomba jadi pemenang. Pemenangnya hanya 1, taruhannya nyawa dan di setiap nyawa yang hilang ada reward-nya. Buatku film ini menggambarkan sebegitu sengsaranya punya hutang, sehingga orang bersedia melakukan apapun. Dan ternyata, beragam karakter manusia dapat terlihat aslinya ketika berhadapan dengan persoalan uang.

  3. Mbak Nikkk, jujur ini nggak cuma bacaan refleksi lho, aku malah nangkep ini kritik halus bagi sebagian masyarakat. And, absolutly I agree!!
    Aku belum nonton drama ini dari season 1, 2, 3 dan meski ini drama sudah ada di watchlist salah satu layanan cukup lama. Tapi, rasanya kok ya belum menemukan klik menonton drama ini.

    Cara penyampaianmu ini mirip sama teori punya Pierre Bourdieu yang menentang kapitalisme karena nyatanya cara pandang ini justru melanggengkan ketidakdilan tak hanya lewat uang, tapi juga cara pandang (habitus). Aku sukkkaaaa… deep banget.. 😀

  4. Squid Game nih berhasil memotret gimana karakter manusia klo dah berurusan dengan uang. Di kehidupan nyata aslinya juga banyak yang kayak para pemain Squid Game.
    Banyak yg kelihatan baik, tapi ternyata culas ngga ada obat.
    Ada yang tampak biasa aja, tapii begitu disodori uang jadi serakah dan halalkan segala cara.
    Yap, cermin kehidupan!

  5. Saya jujur tidak pernah tahu soal Squid game ini Mbak. Sampai saya membaca banyaka review teman. Dan ternyata sudah seison 3. Bahkan ada yang mengulas seharusnya seison 3 tak usah ada. Karena hanya memperpanjang saja yang seharusnya di seison 2 sudah kelar. Tapi dari permainan ini, memang tersurat jelas bagaimana orang berjuang, saling sikut, saling menjatuhkan untuk satu tujuan. Yaitu uang.

  6. Untuk tahu watak asli seseorang, ajaklah naik kendaraan umum… eh, salah topik. Maksud saya, uang dapat membuka watak asli seseorang. Apakah ia jujur, apakah ia akan tergoda menggelapkan uang tersebut? Apakah ia akan bertindak jauh demi mendapatkan uang? Squid Game memang hanya cerita fantasy, tapi bikin kita jg bertanya2, apakah kita ini sekadar bertahan hidup di tengah himpitan ekonomi? Apakah kita bisa mengorbankan diri bagi orang lain?
    Ohya, aku cuma suka yg season 1. Yg season 2 & 3 ini menjengkelkan sekali dan mestinya gak usah ada, IMHO.

  7. Aku belum punya waktu untuk menonton mulai dari Season Pertama
    Entah mengapa di benakku terlalu kompleks dengan makna kostum yang digunakan
    Apalagi saat terlihat di salah satu kampus ternama menjadikan kostum ini sebagai media untuk promosi bimbingan belajar
    Hmm… saya masih mencari tahu juga korelasinya
    Dari yang sekilas tampak di benak saya adalah bisa menjadi karakter manusia dalam kehidupan nyata

  8. Mbaaa Niiikk, huhuhu… Aku tuh sesungguhnya salah seorang yang menanti ending Squid Game ini Mbaaa.
    Buat penikmat film super hero seperti aku, pasti ada harap endingnya bisa happy. Toh bagaimana pun juga ini genre fantasy…
    Tapi apa daya yah, ternyata endingnya dibuat sangat dekat dengan realita..
    Tapi aku pribadi sih berharap pada penontonnya, soal momok kapitalisme yang mendarah ini semoga tidak menjadi dinormalisasi ya… jangan juga jadi kehilangan motivasi karena merasa dunia ini terlalu gelap ..

  9. Aku nonton SQ ini emang mengingatkanku pada kehidupan real sih ya mbak. Hadeuh betapa demi duit manusia bisa melakukan apa aja, apalagi kalau terdesak, manusia bahkan bisa jadi monster 🙁
    Tapi di satu sisi ada juga orang yang sejak awal drama tayang sampai akhir dia akhirnya mati tetep jadi orang baik.
    Emang sepertinya pilihannya di tangan kita, mau ending kyk apa.
    Tapi setuju, manusia itu siapa pun berharga. Kalau ada yang melakukan kesalahan kita lihat dulu salahnya di mana, apa layak dimaafkan dan dikasi kesempatan kedua, atau gak sama sekali.

  10. Aku kehilangan minat sama season 3 kali ini.
    Rasanya jadi ambyar ceritanya meskipun memang lebih “dekat” dari sisi emosional yaa..
    Tapii banyak yang gak masuk akal… ((yaa, namanya juga drakor))

    HIhihi.. nontonnya lagi pake logika banget.
    Jadi makin ke sini, NF menyuguhkan sisi-sisi “ganas” manusia.

    Memang kalau mau dijadikan pelajaran, jadi refleksi ke diri masing-masing yaa..
    Bagaimana sifat asli manusia tuh muncul di saat-saat kritis.

    Semoga kita tetap bisa memanusiakan manusia.
    Tetap menjadi pribadi yang hangat meski didesak oleh keadaan yang paling menyakitkan sekalipun.

  11. S3 nya aku belum nonton. Udh baca spoiler, dan langsung ga semangat melihat ending begitu hahahahha.

    Tapi dari drama ini, aku belajar utk ga serakah, dan hidup dengan baik ajalah. Bermula dari hutang, judi, bingung lunasinnya, akhirnya desperate utk melakukan segala cara. Orang kalau udh putus asa, logika LGS mati. Ga bisa cari solusi. Akhirnya rela jadi budak orang2 ga punya hati. Rela saling bunuh… Lupa mungkin dia punya Tuhan.

    Namanya drama pasti over alurnya. Tp kan pembelajaran tetap ada. Coba seandainya lurus2 aja, patuh Ama agama. Bolehlah nakal, tp jangan yg menyimpang banget 🤣. Apa sih yg mau dikejar di dunia. Toh semua bakal mati pada akhirnya. Mbok ya milih cara mati yg baik, drpd terperosok dalam jurang ga berdasar kan

  12. Keren tulisan Kakak nih, membahas serial ini dalam perspektif berbeda dan lebih dalam. Bagaimana Squid Game adalah cerminan hidup di dunia nyata.

    Memang sistem kapitalistik begitu dapat merusak banyak sisi kemanusiaan dan saling sikut satu sama lain. Saya suka bagaimana penggambaran dalam serial ini.

    Terima kasih ya Kak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Subscribe Newsletter

Daftarkan email kamu, dapatkan update terbaru di email.

Subscription Form

Artikel Terbaru

Tentang Saya

Seedbacklink