Aku suka menyelam di bawah laut. Bukan hanya karena pemandangannya yang memukau, tapi karena laut terasa seperti rumah – tempat di mana aku bisa diam, mendengar, dan merasa pulang. Beruntung aku hidup di negeri yang diberkati lautan luas, dan lebih beruntung lagi, sebagian besar sudah kujelajahi. Tapi ada satu tempat yang menurutku wajib bagi siapa pun yang mencintai laut: Wakatobi.

Negeri yang membesarkanku, Indonesia memiliki belasan ribu pulau dan termasuk salah satu pusat biodiversitas laut terbesar di dunia. Tentu saja sorga buatku,

Baca juga: Terbaik Bumi Pertiwi – Langkahku Indonesia – Part 2

Suka menyelam di bawah laut ada masanya menjadi “euforia”. Banyak kalangan mencari kesenangan dengan melakukan kegiatan bermain dibawah laut. Scuba diving, freedive dan snorkling menjadi satu materai tersendiri.

Aku melihat hal itu cukup senang, karena bagaimanapun ada banyak pihak diuntungkan. Seperti pelaku bisnis wisata dan tentu saja daerah yang memiliki bawah laut indah, akan punya kesempatan besar untuk berkembang. Salah satunya Wakatobi.

Menjelajahi Indonesia dari Sabang sampai Papua, ada banyak pilihan untuk bisa melunasi rasa suka menyelam dibawah laut. Namun buatku hanya satu yang bisa dikatakan rugi, jika mengaku menikmat bawah laut tetapi belum ke Wakatobi.

Baca juga: Pulau Sabang membawa pemulihan – Langkah kedua di pulau Aceh

Kenapa Bertemu Wakatobi Wajib untukmu, Penyelam Laut?

Foto ini satu dari sekian banyak momen indah, saat itu bersama kawan-kawan pencinta Indonesia. Bertemu Wakatobi seperti diberi air segar disaat dahaganya. Kebetulan di perkumpulan kami sebagian besar orang-orang yang suka menyelam di bawah laut. Kami bergirang karena bawah laut Wakatobi sangat indah dan penuh dengan karang sehat, ikan-ikan berwarna-warni.

Aku memilih tujuan Wakatobi waktu itu, memang tahu di sana salah satu bawah laut terindah. Tetapi kenyataan yang aku temui ternyata jauh lebih indah dari apa yang aku harapkan. Bawah laut Sempurna versiku.

Baca juga:

Setelah melihat data kembali tentang Wakatobi, aku menemukan fakta ternyata benar saja. Semua pesona tertulis tentang bawah laut Wakatobi semuanya sesuai. Aku sampaikan kembali tentangnya menjadi jawaban kenapa bertemu Wakatobi menjadi wajib untuk penyelam laut.

Aspek	Data & Fakta	Alasan Menyelam
Spesies Terumbu Karang	±750 spesies (dari ~850 jenis karang dunia) (tomiafundive.com, Wikipedia)	Menjamin keragaman warna, bentuk, dan struktur terumbu karangme -nyelam terasa selalu baru
Ekosistem Laut	Taman nasional laut seluas ~1,4 juta ha; terdiri dari fringing, barrier reef, atol, mangrove dan lamun	Kompleksitas habitat memungkinkan interaksi dengan beragam organisme laut
Visibility Air	20–40 m, umumnya 25–30 m (Roma Reef)	Air jernih menyajikan panorama spektakuler sekaligus ideal untuk fotografi bawah laut
Roma Reef (Tomia)	Pinnacle & kolom koral kedalaman 5–25 m; coral bommies berwarna, ‘The Rose’ turbinaria ~6 m	Formasi megah menyerupai Colosseum & Rose memukau visual – spot favorit persilangan wide-angle & macro
Coral Garden / House Reef (Wangi‑Wangi)	Sloping reef 0–20 m: perpaduan hard & soft coral, sponge, seagrass, ikan juvenil & penyu	Mudah diakses langsung dari resort, cocok untuk pemula & snorkeling
The Zoo (Hoga Channel)	Terumbu patch 0–30 m: penuh critter mikro (frogfish, pipefish, pygmy seahorse, mandarin fish)	Surganya makro: ideal untuk night dive dan pencinta fotografi detail laut

Bagaimana?

Apakah data diatas sudah membuatku yang suka menyelam di bawah laut tergoda? Percayalah, apa aku rekap di tabel diatas sesuai apa yang aku dan lima belas kawan nikmati di waktu itu kami datang.

Hadiah Manis dari Wakatobi untuk Suka Menyelam di Bawah Laut

Kami menamai perkumpulan sebagai pencinta Indonesia yang bangga akan traveling di negeri sendiri. Sebagian besar memiliki hal sama yaitu suka menyelam di bawah laut, tetapi juga menikmati semua hal tentang keindahan atau uniknya satu tempat baru. Dan saat kami ke Wakatobi, rasa lunas akan keindahan bawah lautnya sudah membuat penuh.

Tetapi ternyata selain bawah lautnya yang sungguh memukau, Wakatobi memberikan hadiah manis yang menanam benih rindu. Dia pintar sekali memanjakan kami. Sunsetnya begitu mempesona, kulinernya bikin hati kami nyaman dan tradisi disana membangunkan kami, bahwa sungguh indah kehidupan ini. Hadiah manis bagi kami yang suka menyelam di bawah laut.

Aku rangkum menjadi tabel untuk informasi atas manisnya hadiah dari Wakatobi, penikmat traveling yang suka menyelam di bawah laut. Ada tiga hal dan lengkap dengan lokasinya.

Aspek	Pengalaman	Keterangan Singkat	Lokasi
Kuliner	Kasuami	Singkong kukus khas Wakatobi, disajikan dengan ikan laut bakar dan sambal. Memberi rasa kenyang yang bersih dan hangat di perut.	Desa-desa pesisir di Wangi-Wangi, Tomia
	Ikan Parende	Sup ikan bercita rasa asam-pedas-manis. Biasanya disajikan saat acara keluarga atau jamuan komunitas.	Kaledupa, Binongko
Tradisi	Ritual Duata (Suku Bajo)	Upacara adat spiritual yang memadukan doa, nyanyian, dan koneksi batin dengan laut. Menggugah kesadaran akan kehidupan yang selaras dengan alam.	Desa Bajo, Wangi-Wangi & Kaledupa
Sunset	Puncak Kahiaanga	Tempat terbaik menyaksikan matahari terbenam dari atas bukit, langit jingga menyelimuti laut dan lembah. Rasa tenang dan syukur menyatu di dada.	Wangi-Wangi
	Jetty Bar – Wakatobi Resort	Menikmati senja dari dermaga sambil minum minuman hangat. Laut seperti cermin yang merekam warna langit.	Tomia

Kisahku bertemu Wakatobi bersama orang-orang terbaik

Apa paling menyenangkan ketika melakukan berjalanan? iya, tentu ada banyak hal yang membuat menyenangkan, tetapi buatku yang utama adalah bersama siapa. Penting karena bersamanya akan menciptakan kisah dengan beragam momen.

Saat itu satu terbaik perjalanan ke Wakatobi adalah dengan belasan orang tetapi kami sungguh menikmati setiap momennya. Ada sebagian peserta aku baru kenal di saat traveling itu. Walau aku yang mengatur perjalanan tetapi peserta saat itu sebagian menjadi bawaan kawan.

Sebelum aku cerita tentang kisahku bersama orang-orang terbaik dalam perjalanan, perlu aku sampaikan bahwa Wakatobi itu gabungan dari beberapa pulau, berikut hal yang mungkin membuatmu lebih terbayang tentang tempat itu.

Nama Pulau	Singkatan dari	Keunikan Utama
Wangi-Wangi	Wa	Gerbang utama Wakatobi. Pusat aktivitas, bandara, dan budaya masyarakat Bajo. Sunset indah bisa dinikmati dari bukit dan dermaga.
Kaledupa	Ka	Pulau sunyi dan damai, terkenal dengan padang lamun, kuliner rumahan, serta tradisi adat yang masih sangat terjaga.
Tomia	To	Surga para penyelam. Memiliki spot diving kelas dunia seperti Roma Reef dan The Zoo. Ramah, bersih, dan kaya cerita.
Binongko	Bi	Pulau paling timur dan terpencil. Dikenal sebagai “Pulau Pandai Besi”. Lautnya liar dan masih sangat perawan. Cocok untuk penjelajah sejati.

Setiap pulau seperti memiliki jiwanya sendiri. Wangi-Wangi menyambut, Kaledupa menenangkan, Tomia mendalamkan, dan Binongko menantang. Mungkin karena itu, aku merasa seperti menjelajahi lapisan-lapisan dalam diriku sendiri waktu berada di sana. Namun kala itu aku belum sampai pulau Binongko, waktu belum berpihak dan mungkin saja tandanya kalau aku perlu kembali supaya melengkapi lapisannya.

Perjalanan dan Momen itu menjadikan mereka terbaik

Tiga pulau memiliki keunikan sendiri dan untuk Wangi-wangi dan Tomia mungkin lain waktu akan aku ceritakan lebih detail di lain waktu, tetapi kali ini aku ingin berbagi kisah tentang bertemu pulau Kaledupa.

Pulau Hoga, yang masih menjadi bagian dari Kaledupa, adalah permata sunyi yang menyimpan kehidupan laut luar biasa dan ritme hidup yang melambat. Bukan hanya tempatnya yang indah, tapi perjalanan ke sanalah yang membuatku mengerti arti kebersamaan.

Kami yang Suka menyelam di bawah laut di pertemukan dengan suatu perjalanan yang sangat menantang ketika menuju ke pulau Hoga. Mulai dari memakai sampan menuju tepi pulau, karena kapal yang kami tumpangi tidak bisa sampai di tepi pulau itu.

Lalu bagaimana kami menempuh perjalanan dengan mobil pickup.

Kebersamaan kami hidup, dengan keadaan yang mungkin bagi sebagian peserta bukanlah nyaman, matahari terik dengan kendaraan seadaanya, sedikitpun mereka tidak ada keluh, kami semua bersukacita dan sangat menikmati.

Kami memang suka menyelam di bawah laut, tetapi suka juga hal tiba-tiba tetapi bikin seru. Seperti perjalanan menuju pulau Hoga.

Momen tak terlupakan

Bagian yang tak terlupakan sebagai penjelajah yang suka menyelam di bawah laut buatku adalah ketika mereka memakai peralatan untuk menyelam (foto diatas bersama ikan) dan aku asyik sendiri dengan hanya freedive.

Sesekali aku godain mereka yang scuba diving, mereka tentu saja tenang dan aku yang bolak balik ke atas karena perlu mengambil nafas di permukaan.

Menjadi penutup di pulau Hoga, momen yang menjadikan mereka orang terbaik dalam perjalanan ke Wakatobi, ketika kami menikmati sunset. Banyak cerita mendalam antara satu sama lainnya, terbuka dan bersyukur saling mengenal.

Merawat Hidup dengan Menjaga Hubungan Baik – Peta Rasa Sukacita 5

Tulisan ini sebagai series Peta Rasa Sukacita di setiap Rabu. Sebagai Nikmat Bumi yang merangkai semua peta sukacita dalam perjalanan hidupku.

Rabu ini melalui kisah perjalanan ke Wakatobi dengan suka menyelam di bawah laut, aku melihat bagaimana hubungan baik sebagai satu wujud kasihku pada hidup, sudah merawat dengan sebaik-baiknya.

Hubungan baik nadi hidup menghubungkan yang tak terduka dan menjadikan itu peta sukacita

Sampai saat ini, tahun telah lama berganti hubungan baikku dengan orang-orang saat itu sebagai penjelajah yang suka menyelam di bawah laut Indonesia, tetap ada. Hal yang paling aku syukuri karena mereka kasih mereka sungguh telah teruji.

Bertemu mungkin sebuah anugerah, tetapi yang menjadi harta adalah bagaimana merawat dan tetap berhubungan baik. Itu yang perlu ditajamkan. Karena hubungan baik adalah salah satu harta terbaik dalam hidup.

Aku bersyukur telah menerima itu melalui perjalanan yang suka menyelam di bawah laut. Bagaimana denganmu?

Suka menyelam di bawah laut, tapi belum ke Wakatobi? Temukan surga laut yang bukan hanya memukau mata, tapi juga membuka cara pandang hidupmu. Jika kamu ingin bertemu Wakatobi, silahkan hubungin Seto, orang yang sangat membantu kami bisa menikmati pulau yang selalu di rindu.