Mendengarkan kehidupan dari Teras Sapa, bagaimana setiap cerita mendapatkan ruang dan semuanya layak. Tanpa perlu dinilai, karena setiap hal memiliki tujuan. Bagaimana berjalan dan berani menjadikan tepat itulah yang perlu diatur.
Apa Sih itu Teras Sapa
Beberapa kawan bertanya dan dalam tulisan latar tentangnya-pun masih ada yang bertanya. Sedangkan dalam informasi tentangnya juga sudah tersedia di Instagram Teras Sapa
Tetapi sepertinya perlu memberi informasinya disini dan jika diberi penjelasan singkatnya, jadi begini:
Teras Sapa adalah sebuah program pertemuan orang-orang yang ingin memiliki ruang untuk bercerita.
Bagaimana Teras Sapa Berjalan, akan kubagi melalui tulisan ini.
Baca juga sebelumnya: Temu Cerita di Teras Sapa – Rahasia Semakin Terhubung, Mengapa Terpisah? (Peta Rasa 16)
Teras Sapa – Ruang Antara Dalam dengan Tengah Menyapa Sederhana
Sebuah ruang hangat tempat kita bisa terhubung, berbagi cerita, dan saling menyapa dengan energi baik.
Di sini, setiap orang disambut apa adanya. Tak ada cerita yang terlalu kecil, tak ada kisah yang tak berarti. Semua kata berhak menemukan tempatnya.
Ruang antara dalam dan luar. Simbol perantara yang membawa kedamaian, dengan penerimaan sebagai jiwa utamanya. Apa pun lakumu, di sini disambut hangat. Kadang hujan datang, dan teras jadi tempat berteduh. Begitu juga kami, hadir sebagai teduh ketika langkahmu masih sungkan untuk masuk.
Barangkali, dengan duduk sebentar, teh hangat tersaji, dan obrolan kecil dimulai rasa sungkan itu perlahan memudar. Lalu, lahirlah kepercayaan. Dan dengan itu lahirlah keberanian untuk membuka diri bercerita.
Selalu sederhana, tapi maknanya bisa menjangkau jauh. Dengan jiwa yang tulus dan senyum hangat, kami menyapamu siapa pun kamu, yang ingin didengar dan diterima apa adanya. Di sini, tak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Adanya hanya saling.
Karena dalam saling, kita menemukan kekuatan untuk bertahan dan bertumbuh. Sapa adalah tanda peduli. Sebuah undangan untuk membuka diri, berbagi kisah, dan belajar memahami satu sama lain. Lewat sapa, kita belajar bahwa keberanian untuk bercerita bukan hanya tentang suara yang keluar, melainkan tentang jiwa yang berani hadir.

Hadir Setiap Bulan – Bertemu Cerita Saling Membangun
Melalui Temu Cerita bulanan, akan duduk bersama, berbagi pengalaman, dan menemukan kekuatan dari perjumpaan. Jika belum siap bercerita, tidak perlu terpaksa. Kehadiran lebih utama. Karena kadang waktu yang akan mengatur bagaimana rasamu mampu berbagi.
Bagaimana alur acaranya?
Cukup datang dan aku akan mengantarkan suasana untuk saling mengenal satu sama lainnya, bercerita dengan tenang dan selanjutnya biarkan waktu yang terus mengatur seperti apa rezeki yang akan hadir.
Tidak selalu kamu akan mendapatkan rejeki penyegaran jiwa dariku, bisa jadi kawan lain datang. Karena begitulah kehidupan bekerja. Pertemuan akan membawa alur baik bagi siapapun yang siap mau datang dan berbuka diri.
Teras Sapa tidak mengambil bayaran apapun, murni GRATIS. Jika pun ada menyisihkan dana itupun untuk membayar orderan yang diminum dan makan sendiri. Proses pembayarannya-pun langsung ketempatnya.
Setiap mencari tempat, aku selalu memastikan ke tempatnya bahwa kami ini kegiatan sosial, hanya memberi ruang pada orang yang ingin bercerita, jadi meminta tolong pada tempat yang kami pilih untuk tidak mengaturnya secara komersil.
Dan kami tidak memilih satu tempat, akan terus berputar sesuai waktu mengaturnya. Percaya niat tulus akan bertemu dengan yang sepatutnya.

Baca Juga: Menemukan Makna dalam Setiap Dialog – 3 Hal Penting yang Sering Terlupakan
Berani Membuka diri?
Mengapa tidak?
Setiap kita diberi luka yang berbeda, ada yang mampu duluan melewati tanpa pedih. Ada yang pura-pura tidak sakit karena merasa itu bagian, lupa mengurusnya. Berlalu begitu saja. Tanpa sadar waktu dan kehidupan suka usil dan tiba-tiba menanah. Semuanya karena merasa tidak perlu dirawat.
Ada yang sudah tertawa ketika menceritakan lagi karena sejatinya itu materi hidup yang bisa membawa diri jauh terbang tinggi. Ada yang masih malu mengakui kalau itu sebuah luka, saking apatisnya. Yang dia tahu hidup sudah seperti itu adanya.
Lupa,
Bahwa ini hanya soal bagaimana menerimanya dengan hormat. Tanpa perlu dihakimi. Semua peristiwa memiliki jiwa untuk menghubungkan perisitwa lainnya. Kemudian kelak menjadi kisah yang begitu kuat membawa tujuan besar.
Bukahkan kisah adalah jiwa kehidupan yang paling perkasa?
Mari,
Mulai dari kejujuran diri, apakah sudah sadarkah seutuhnya pada diri, sudahkah diakui semua peristiwa dengan hormat?
Jangan-jangan sering memakinya dan mengabaikan, apalagi pura-pura tidak ada.
Dengan hati penuh ketulusan, sayang dan damai. Kami menunggumu dan untuk part ke dua akan hadir di 25 Oktober 2025. Jam 3 Sore di Urban Forest Cipete. Mari daftar.

Pasar Minggu, Oktober 2025
Ditulis di tengah terik matahari masih ada angin dan suara burung sedang asyiknya bernyanyi. Thank You Lord.


10 Responses
Bagus sekali Teras Sapa ini, mbak Nik. Dan saya beberapa kali nonton film yang tokohnya ke sebuah permainan seperti ini. Saling cerita, saling sharing, lalu menemukan solusinya. Apalagi Teras Sapa ini dilakukan di tempat yang berbeda-beda ya Mbak. Hanya bayar makanan dan minuman yang dimakan sendiri.
Setiap orang mendapatkan luka yang tidak akan sama. Toh semisal dianggap serupa pun juga, cara me-maintain-nya tidak akan sama, karena akan ada treatment yang berbeda. Bagus ada Teras Sapa ini jadi memberikan ruang buat siapa saja untuk lebih didengar dan bisa bercerita
Menyenangkan sekali ya ada Teras Salam, ruang yang bisa menerima semua cerita hidup ini tanpa merasa dihakimi. Setiap orang pasti punya masalah dan terkadang nggak semua orang bisa membuka diri untuk merasa aman saat bercerita.
Keren mbak kegiatannya. Di luar sana pasti banyak orang yang butuh teman untuk sekedar membagi cerita dan mengurangi beban di dada. Semoga semakin banyak orang yang tahu kegiatan ini dan bisa mendapatkan manfaatnya. Sukses terus Mbak Nik dan Teras Sapanya 😊
Tiba-tiba teringat momen beberapa waktu lalu kala mengajak Mbak Nik ke komunitas WP. Dan dalam komunitas itu, isinya ternyata cuma bercerita seputar background dan kesibukan masing-masing saja. Itu ndak terlalu dalam, tapi rasanya banyak sekali insight yang bisa diambil ya. Apalagi kalau di teras sapa ini, sepertinya bakal sangat menarik yaaa..
Insya Allah, daku usahakan untuk melipir kali ini mbaak. See you on 25 Oct.
Wah wah di tanggal yang sama aku juga mau ke Urban Forest Cipete mbak, tapi sayang buat ke event lain. Semoga bisa ketemu ya mbak? Hehehe
Duh duh berani bercerita ini entah aku bisa apa gak yaaa. Soalnya aku tipe yang lebih suka bercerita sama Tuhan aja, bukan karena malu, tapi kadang ngrasa makin mumet kalau sharing sama manusia seringnya makin mumet hiks.
Tapi mungkin bisa jadi kalau ikut pertemuannya mungkin berani cerita ke mereka yang sama2 “punya luka” #hallah, krn mungkin lebih nyaman kali yaa.
Entahlah, belum pernah coba.
kayaknya di setiap kota perlu kegiatan seperti ini. terutama di kota besar. mengigat belakangan banyak orang makin lelah karena tuntutan hidup. dan kota besar biasanya orang2 terlalu individu. dulu aku pernah ikut mbak yg di Surabaya kegiatan sejenis. dan bener, sangat melegakan. karena kadang kita lebih bisa bebas bercerita dengan orang asing ketimbang orang yang kita kenal
Wah, asik juga ya program Teras Sapa seperti ini
Pasti menyenangkan bisa berbagi cerita sambil menyeruput kopi yang enak
Keren sekali pergerakannya mba Nik. Aku sudah follow akun Instagram Teras sapa. Kulihat pernah ngadain event juga dan kebetulan di event pertama belum bisa bergabung karena memang bentrok dengan pekerjaan.
Menarik, acara kedua di Urban Forest Jaksel. Tetapi melihat tanggalnya lagi lagi belum berjodoh huhuhu. Tanggal tersebut aku ke Pulau sampai 26 Oktober. Semoga dilain kesempatan aku bisa hadir ya. Sukses dan lancar terus Teras Sapa, menyediakan ruang bercerita yang nyaman.
Asik ya konsep Teras Sapa ini! Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, ada ruang hangat buat saling dengerin tanpa dihakimi. Kadang kita cuma butuh didengar biar lega. Semoga makin banyak ruang kayak gini. Hati rasanya adem, nyess