#Hidup Berkehidupan

Karena Hidup Tak Hanya Tentang Saya

Ketika Kaisar tak bisa mendengar – Kisah Gelap Luka sudah bernanah – Kerajaan Yu Part 2

Bagikan

Ketika Kaisar tak bisa mendengar menunjukkan ada luka yang sudah bernanah. Sebuah kisah gelap kerajaan Yu bagian selanjutnya setelah Harapan Resiko Tanggung jawab – Kisah Seorang Kaisar – 2025

Aindri termenung di tepi sungai yang mengalir jernih, melihat wajahnya di permukaan air, kemudian bertanya pada diri, “kenapa ya aku sampai terdampar di kerajaan Yu?”

Konon, setiap pertemuan itu sebuah takdir dan semuanya memiliki tujuan untuk langkah selanjutnya. Jika dilihat kehidupan dua tahun terakhir, begitu banyak pengorbanan yang telah dia lakukan tapi kenapa pada akhirnya menerima sesuatu yang menurutnya menggores luka.

Tapi Aindri berpikir ulang kenapa mesti terluka?, bukankah seorang Kaisar punya hak melakukan kehendaknya, seorang pemimpin seorang kerajaan tentu memiliki otoritas apapun yang ingin dilakukan.

Catatan Aindri

Aindri tidak menyesal pernah ada dalam kerajaan Yu, karena bagaimanapun setiap takdir merajut tujuan, dia mendapatkan beberapa makna dari semua peristiwa, paling tidak, dia bisa merangkul insan-insan terluka disana dan membasuhnya.

Kemudian,
Jika Aindri ingin penulis menceritakan kisahnya, untuk menjadi catatan bahwa semuanya punya tujuan, barangkali pembaca mendapatkan hikmat dari petualangan dia dalam kerajaan Yu.

Catatan penting kerajaan Yu pada bagian kedua ini, tentang Kaisar tak mampu mendengar, sebuah kisah seorang pemimpin sejatinya terluka yang penuh nanah tapi berusaha untuk menjadi penyelamat, hingga akhirnya tanpa sadar melukai banyak pihak.

Maka kalimat ini perlu sekali untuk direnungkan,

Mengorbankan diri untuk keselamatan orang lain itu baik, tapi penting sekali untuk sadar dan bertanya berulang kali, apakah tindakan diri itu memang untuk menyelamatkan atau hanya sebagai topeng penyembuhan? alih-alih membawa kehidupan, yang terjadi membunuh jiwa-jiwa.

Area Abu-Abu

Kemudian Aindri sadar, jika saja dari awal Kaisar jelas memperlihatkan karakter yang tidak adil, mungkin Aindri tidak akan menetap.

Area abu-abu, begitu pikirnya.

Bengis tidak, welas kasih tidak. Mungkin bisa juga dibilang bertopeng, menutupi hatinya yang penuh luka dengan berlaku seakan welas kasih.

Jika ingin tahu hati seseorang berilah perkara yang menyulitkan dan lihatlah reaksinya dan itulah wajah sejatinya.

Begitulah, ternyata Kaisar terlihat sering menyelamatkan orang, tapi seiring waktu Aindri mengerti, itu semua menutupi jiwanya yang sejatinya perlu dibasuh dengan kejujuran, bahwa Kaisar sendiri butuh pertolongan.

Buktinya,

Banyak insan yang ditolongnya dipenuhi luka dengan segala perkataan kasar, menurut Aindri tidak perlu dilakukan. Iya, Kaisar memiliki otoritas penuh tapi bukankah tujuan mengambil pasukannya untuk menolong?

Lalu kenapa jika tidak sesuai apa yang dikehendakinya, diberi perkataan merendahkan, terus dimana letak seorang pemimpin yang konon memiliki tujuan untuk membangun?

Sedangkan berulang kali para pasukan dan maha menteri berusaha berdiskusi untuk kebaikan kerajaan itu, selalu berakhir dengan apa menurutnya benar saja, maka ketika Kaisar tak bisa mendengar Aindri melihat beliau tak mampu mengatur dirinya dari tekanan.

Luka bernanah cenderung melukai

ketika kaisar tak bisa mendengar
ketika kaisar tak bisa mendengar

Wajah Aindri masih terus memandang air dalam sungai itu, suaranya gemerciknya membawanya menerawang dalam kejadian-kejadian masa dua tahun terakhir.

Seperti malu pada hidup, setahun awal sejatinya sudah diberi peringatan untuk menjauh dari kerajaan Yu, tapi masih saja ada hingga dalam tahun ke dua ini, peristiwa itu menjadi tanda, cukup, pergi sudah.

Langit itu gelap, seperti hati ketika Kaisar tak bisa mendengar, walau mentari tampak indah, tetap saja terasa tidak menyamankan.

Setiap insan memiliki tekanan

Apalagi seorang Kaisar memiliki kerajaan yang perlu diperhatikan kesejahteraan rakyatnya, karena dengan rakyat sejahtera tentu Kaisarpun mendapatkan keuntungan, jangka panjang.

Namun jika tekanan yang ada tidak mampu diatur dengan baik, lahirlah luka-luka yang merasa semua tidak pada tempatnya. Lupa kebijaksanaan adalah pedang terbaik dalam mengatur segala hal.

Ingin mendapatkan hal besar perlu bayar harga besar, mana ada menanam satu benih padi menghasilkan beras berkilo-kilo. Semua ada harganya.

Jika tidak mau tekanan besar tak usah jadi pemimpin.

Menjadi catatan penting Aindri sebagai seorang Kaisar diperlukan perkataan membangun, tapi kali ini yang diterima sebaliknya.

Ketika Kaisar tak bisa mendengar

Tiga hal yang membuat Aindri sadar bahwa ketika Kaisar tak bisa mendengar dilihat dari respon sebuah persoalan. Terkisahkanlah waktu itu ketika sebuah pertanggungjawaban yang diminta dijawab dengan sebuah tekanan.

  • Fokus dengan kepentingan diri

Ketika ditagih dan sudah diberi laporan detail tentang hasil pekerjaan yang diintruksikan tidak mau membaca dengan detail, berulang kali diinfo tetap saja berakhir dengan maunya diri.

  • Menyudutkan

Tidak melihat perkara secara luas tapi cenderung menyudutkan dengan kalimat menyakitkan “memeras” sedangkan yang memberi intruksi untuk pekerjaan itu ya Kaisar sendiri.

  • Berkata Kasar

Ketika Kaisar tak bisa mendengar buktinya ketika perkataan kasar keluar, diantaranya

– Tidak mau bagi-bagi uang pada orang yang malas

– Jangan bagi-bagi uang dengan uangnya

Perlu sekali dipahami, kalimat malas itu merujuk dari kejadian apa? semua pekerjaan sudah dilakukan, makanya baca. Bagi uang? trus waktu, tenaga, pemikiran yang sudah kami berikan tidak diperhitungkan?

Kami bukan budak.

Ingin sekali Aindri berteriak itu, Tapi kesadaran hadir bahwa lukanya yang terlalu menanah, membuat Kaisar tak mampu mendengar dengan baik

Percuma, biarkan saja waktu mengambil alih keadilan itu.

Kendalikan diri – Sembuhkan diri

Hidup memang tidak mudah, apalagi dalam era saat ini, setiap insan memiliki tekanan dan itu boleh dibilang tidak sekali dan bertubi-tubi, tapi waktu selalu adil karena tekanan yang diberi sesuai kapasitasnya.

Jika mau hal besar yang perlu tekanan besar.

Kendalikan diri, mungkin itu yang perlu diperhatikan dengan lebih baik lagi, jika ada hal-hal yang membuat terluka, sembuhkan dulu usah membuang pada sekitar.

Seperti ketika Kaisar tak bisa mendengar itu berawal dari tekanan yang bertubi, hingga menimbulkan luka-luka batin dan ketika minta tanggungjawab, merespon dengan melukai, melupakan semua harapan dan tujuan.

Ketika Kaisar tak bisa mendengar
Ketika Kaisar tak bisa mendengar

Lihat lebih dekat, selalu ada tujuan dan keindahan setiap peristiwa.

Jika saja Kaisar bisa diajak berdialog lebih hangat, mungkin satu hal yang paling disadari.

Jika tidak mampu tak perlu memaksa diri

Tidak perlu berusaha menjadi hebat jika itu hanya menimbulkan luka bagi diri sendiri dan orang lain, lupa segalanya akan kembali pada diri.

Aindri mengingat satu film dan berharap itu tidak terjadi pada kerajaan Yu. Semoga tidak.

Begitulah,

Akhirnya Aindri melangkah pergi meninggalkan sungai diiringi hujan, melepaskan kerajaan Yu dengan sebuah pemikiran ketika Kaisar tak bisa mendengar, untuk apa tetap ada di kerajaan itu.

Cara terbaik berhadapan dengan yang tak mau mendengar, meninggalkannya. Masih ada kerajaan lain yang menunggu, siapa tahu akan membawa kisah lebih manis.

Semanis kamu yang sudah sabar membaca kisah Aindri ini, Terima kasih ya.

Bagikan

Kasih Semangat

Mungkin tulisanku tidak sempurna tapi jika itu menyegarkan, kamu suka, iklas membuatku lebih rajin menulis dengan berbagi rejekimu, silahkan ya.

BCA Ratmini 8831921978 || GoPay, +6281317616161

artikel lainnya

4 Responses

  1. Jika tidak mau tekanan tak usah jadi pemimpin… Sy setuju dengan ungkapan ini. Jd pemimpin memang bukan hanya soal bisa memerintah tapi juga bisa merangkul dan mengatur. Dan itu sarat dengan tekanan di sana sini. Kaisar sebagai pemimpin tentunya harus bisa bertahan di bawah tekanan tersebut.

    1. Terima kasih mba Mila, semoga kita terus berupaya untuk sadar mengukur kemampuan supaya tidak terjadi seperti yang dilakukan Kaisar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Subscribe Newsletter

Daftarkan email kamu, dapatkan update terbaru di email.

Subscription Form

Artikel Terbaru

Tentang Saya

Seedbacklink

Daftar dan dapatkan update terbaru

Subscription Form