5 Rahasia ketajaman intuisi, lahir berawal dari keinginan menjawab komen tulisanku tentang Malam Ajaib: Alga, Kunang-Kunang, dan Milky Way Ketika Camping di Ambon – Hadiah Terbaik 41, dari seorang travel blogger Fanny.
Seorang penulis perjalanan yang sering kali membuat diri ingin mengunjungi tempat yang sebelumnya tak pernah kupikirkan, seperti membaca tulisannya di WISATA GEORGIA: SHOPPING DI DEZERTER BAZAAR DAN VISIT JVARY MONASTERY MTSKHETA |
Antara madu dan racun menikmati setiap tulisannya, satu sisi madu menyegarkan jiwa, memberi energi atas harapan. Satu sisi seperti racun karena terus menjalar dalam darah, kadang perih belum bisa terwujud.
Tetapi rasa apapun yang dibangkitkan oleh tulisannya, selalu membawa diri menjadi lebih baik. Mengerti bahwa jika hak akan datang pada tepat waktu.
Sama dengan 5 Rahasia ketajaman intuisi, akhirnya mengerti bersama alamlah kemampuan itu terlatih. Sehingga menjawab komen Fanny kalau diri mudah percaya pada orang.

5 Rahasia ketajaman intuisi – Berani karena Rasa
Mudah percaya dengan orang, bukan berarti tak melihat kalau ada saja manusia yang tidak paham akan dirinya, aku bilang seperti itu karena percaya setiap manusia terlahir dengan kebaikan.
Akan tetapi, jika pada akhirnya menjadi seorang yang disebut jahat, itu semua keadaan yang membentuknya. Waktu selalu memberi tawaran pilihan yang sejatinya bertujuan, membentuk manusia itu sendiri kepada pribadi sesuai dengan peran yang diberikan oleh pencipta.
Namun, seringkali ada banyak insan kurang memahami, sehingga apa yang terjadi dan tidak nyaman dirasakan sebagai luka, jika tidak disembuhkan akan membentuk pribadinya dengan melihat sesuatu seringnya salah.
Luka menjadikan seorang insan, tidak mampu bertindak tepat, orang lain memberi label “jahat”.
Berdasarkan pemikiran itu aku dibentuk menjadi pribadi hampir tidak memiliki rasa takut. Melihat sesuatu tidak hanya dari tampak, tapi semuanya dilihat dengan rasa.
Lihatlah bunga diatas, seberapa banyak orang melihat itu dari suatu keindahan? Aku sendiri melihatnya tidak hanya sekedar soal keindahan, tapi lebih dari itu. Merasakan ada energi yang membuat bunga itu menjadi satu gambaran membawa rasa semakin bersemangat.
Rasa yang mengarahkan pada 5 Rahasia ketajaman intuisi menjadi kuat dan itu semuanya dipelajari, terasah bersama alam.
5 Rahasia Alam Membentuk Ketajaman Intuisi
Lahir, tumbuh di Bali tentu memiliki keistimewaan tersendiri. Bersama tradisi akan percaya atas kekuatan alam, karakterku terbentuk menjadikan alam sebagai satu hal besar membawa kebaikan.
Alam tempat terbaikku dimasa kecil dan ketika meninggalkan tanah kelahiran dengan merantau di Jakarta, rasa pada kecintaan alam terus tumbuh. Terbukti ketika memilih untuk liburan, lebih sering tertuju pada keindahan alam terutama Laut.
Dalam tulisan ini dengan tema 5 Rahasia ketajaman intuisi, aku ingin berbagi kisah bahwa keberanianku terbentuk kuat bukan tanpa perhitungan, semuanya diproses, teruji dengan waktu.
Aku belajar dari lima elemen alam berikut ini. Setiap bagian membawa rasa dan makna tersendiri bagi pembaca.
1. Tanah & Bumi
Pijaklah Bumi, sadarilah diri hanyalah terbentuk dari tanah.
Mengembalikan segala seuatu pada awal, caraku percaya kalau diri dibentuk oleh sang Maha. Bukan berarti karena itu rasa khawatir tidak pernah ada, sebagai manusia tentu saja tetap merasakannya. Hanya saja mengerti cara mengaturnya.
Seperti, mencari tempat yang ada tanah dan melepaskan sendal, berpijak dan menyerap energi tanah.
Konon katanya hal itu disebut dengan “Grounding”

Foto diatas diambil oleh Iwan seorang sahabat yang menjadi rejekiku dalam perjalanan ke Flores. Saat itu kami menikmati sawah Jaring Laba-Laba, kaki saat itu berpijak pada tanah dan hal-hal itu sering kulakukan untuk mengingat dan menyadari, akan siapa diri dan percaya segala ciptaan pasti di lindungi.
2. Angin dan Hening

Berada diantara langit, laut dan bumi waktu menikmati Tanjung Kajuwulu-Maumere, menyadarkanku atas diri yang begitu kecil tanpa berarti bersama alam.
Saat itu, setelah berjalan diantara angin menerpa diri,aku duduk dan merasakan hening dalam jiwa. Angin itu berbisik, jikalau mampu merasakan ketenangan dalam gemuruh hadirnya, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Segala sesuatu jika sudah mengikuti aturannya, waktu tidak akan pernah berkhianat.
3. Air dan Sungai
Horeee…. teriakku pada diri ketika hujan yang sangat lebat hadir.
Setiap hadirnya hujan dimasa kecil, aku selalu berteriak kegirangan. Karena waktu itu kalau hujan deras membuat air sungai penuh. Artinya dengan itu aku bisa lompat dari tebing ketinggian tujuh meter.
Intuisi terasah dari seringnya mengukur resiko, membentuk dan menyimpannya dalam alam sadar
Seperti contohnya ketika air dan kepenuhan sungai itu, sejak kecil sudah terbiasa melihat resiko. Kalau sungai tidak penuh untuk terjun dari ketinggian akan berisiko fatal.
Begitu juga dilain waktu ketika mau terjun laut dari jembatan pulau Tidung. terlihat air laut dibawahnya tidak berwarna biru gelap, membuatku turun dan memastikan apakah aman untuk terjun. Ketika sudah memastikan dengan baik, kegembiraan dengan terjun dari jempatan pun jadi lebih puas.
4. Laut – Rahasia yang tak perlu diketahui
Ada banyak peristiwa yang tak perlu dipahami, rasakan saja bahwa itu sudah terjadi
Kalimat itu sering menyadarkanku ketika bertemu dengan laut, satu energi terbesarku di setiap langkah. Menyelaminya caraku mengerti ada rahasia hidup yang tak perlu dipahami, cukup merasakannya saja.
Melihat dan merasakan bahwa ikan-ikan dibawah laut itu, tidak semua insan bisa melihat keindahannya. Memberi kekuatan dan ketajaman dalam berpikir. Setiap menyelam pikiranku selalu dilatih untuk menganalisa, entah kenapa itu terjadi, kadang aku sendiri bingung.
Laut memang memelukku dengan penuh mesra, banyak hal baik terjadi bersamanya.
5 Rahasia ketajaman intuisi aku dapatkan dari sering bertemu laut. Ketika menyelam. Bersama kedalaman yang tak ada yang mampu mengukurnya itu, aku belajar salah satunya bahwa ada hal yang tak perlu dipahami.
Sama dengan ketika melihat orang lain, adakalanya tidak perlu paham bagaimana orang itu, tapi cukup rasakan apakah energinya baik atau sebaliknya. Dengan itu mampu cepat memutuskan apakah bisa dipercaya atau tidak.

Menyelam memang satu hal, yang mungkin tidak akan pernah aku tinggalkan sepanjang hidupku, walau nanti perlu disesuaikan kedalamannya. Laut dari segala sudut memberi pengetahuan dan rasa yang kadang tidak bisa dijelaskan.

Akan menjadi sempurna ketika laut disandingkan dengan mentari pagi atau sore. 5 Rahasia ketajaman intuisi itu semakin ditajamkan.

5. Daun dan Pohon
“Embun tidak akan pernah jatuh dari daun tanpa ijinnya”
Ungkapan itu aku yakin sudah banyak yang mengetahuinya. Setiap kali traveling dan bertemu pagi, aku sering melihat lebih dekat peristiwa dari kalimat tersebut.
Memandang daun, menyentuh dan sesekali berdialog seperti memberi energi baik. Kemudian diri disadarkan kembali, jika embun saja dikendalikanNya, apalagi diri yang konon tercipta paling sempurna, kenapa perlu khawatir?
Daun dan pohon hal terakhir dari alam diantara 5 Rahasia ketajaman intuisi, yang aku pelajari dari alam.
Akhirnya
Ada masanya aku merasakan ketika bertemu dengan orang, hatiku tidak nyaman sekali dan seketika itu memutuskan untuk pergi. Benar saja belakangan terbukti bahwa orang itu berniat tidak baik padaku.
Hati adalah lentera dan dengannya langkah ini berjalan penuh keberanian
Begitulah, segala hal kembali pada nuraniku. Sampai saat ini masih terbukti dan semuanya itu terbentuk salah satunya sering bertemu dengan alam.
Bersamanya 5 Rahasia ketajaman intuisi diasah dan dibentuk.
Semoga kisahku ini bisa jadi jawaban kenapa selama ini terlihat tidak pernah takut dan sering percaya dengan orang baru.
Kalau kamu adakah rahasiamu untuk mempertajam intuisi?
12 Responses
Alam memberikan banyak pelajaran sebetulnya selama kita mau mempelajarinya ya mbak. Hal seperti inilah yang kerap terabaikan sehingga tidak mengenal tanda-tanda alam
Aku sering banget tuh grounding, Kak. Biasanya pagi hari. Merasakan embun dan kaki yang berpijak langsung ke tanah. Rasanya adem.
setuju sekali, Mbak. Setiap orang terlahir baik. Hanya lingkungan dan sikon yang mengubah dirinya menjadi tidak baik. Dan memang alam memberi banyak pelajaran. Alam sellau memberi alarm saat akan terjadi sesuatu. Saat mendung, berarti hujan. Saat bulan bersinar terang, berarti bukan waktu terbaik untuk mencari ikan. Dan kalau saya mungkin menggunakan feeling saja untuk menilai orang lebih jauh lagi. Yan sesuai ayo temanan, yang kurang sesuai, lepaskan. Toh.. hidup ini adalah pilihan dan pilihan itu ada di tangan kita sendiri.
Keren sekali, dekat dan akrab sama alam memang kasih banyak benefit luar biasa ya mba. Salah satunya ketajaman intuisi dan aku yakin pada prosesnya mba pun mengimbangi dengan terus berlatih. Sehingga semakin hari, terasa lebih mudah mengenali dan memahami orang baru.
Serta penjagaan dari sang pencipta yang maha baik, bikin hidup kian terjaga. Pun dengan pola pikir yang positif keren sangat sih nggak banyak berprasangka dan nothing to lose aja gitu.
Wah, ternyata rahasianya emang menikmati alam ya. Mungkin karena alam lah yang selalu mengajak kita untuk bersahabat dan menenangkan diri, jadi intuisi pun makin terasah.
Anw, akuu tuh takut banget sama laut mbak T_T
Pengen bisa menyelam, tapi melihat besar dan betapa dalamnya laut, aku jadi ciut. Beneran khawatir dan merasa suasana laut itu mencekam.
Kalau pas wisata alam tuh kayaknya healing yang paling maknyus buat meresapi keheningan semesta tapi syaratnya ya harus no gadget ya jadi bisa fokus meresapi dan menghayati suara alam
ketika sedang riuh sekali dengan urusan dunia dan energi rasanya tidak karuan, solusi terbaik selalu kembali pada alam seperti grounding, ke tempat air terjun, berjemur di bawah sinar matahari. tetap melekat dan terkoneksi dengan alam ini memang membuat kita jadi lebih peka dan lebih “stabil” karena energi berimbang bahkan positif. tidak heran ya jika ada yang pernah berkata jika manusia pendahulu kita ini lebih peka terhadap fenomena alam karena sering dan akrab dengan alam sekitar alias terkoneksi terus menerus.
Intuisi memang bisa dilatih terus hingga akhirnya menjadi tajam, seperti ada yang mengabarkan sesuatu kepada kita lewat kata hati.
Daku pernah seperti itu waktu kerja jadi teller, sampai mantan bosku bilang daku cenayang. Cuma waktu itu sih daku bilang, “Kebetulan aja pas apa yang daku bicarakan dengan kenyataan”.
Hanya aja intuisi ini harus terus diasah, biar tidak berkurang manfaatnya
Bagaimana ya rasanya memiliki intuisi tajam seperti Mbak Nik, ternyata bisa diasah dan dipertajam dengan cara mengakrabi alam ya….
Ini keren banget sih, bagaimana alam bisa jadi “guru diam-diam” yang membentuk ketajaman intuisi secara alami dan dalam banget. Bagian tentang laut tuh ngena banget, apalagi saat kamu bilang ada hal-hal yang gak perlu dipahami, cukup dirasakan. Itu rasanya seperti jawaban dari banyak kebingungan dalam hidup. Setiap elemen yang kamu bahas—tanah, angin, air, laut, dan daun—kayak punya cara sendiri buat ngobrol sama nurani kita.
Kalo sehari-hari tinggal di daerah dengan kekayaan alam warbiyasaakk, pastinya enjoy bisa menikmati 5 rahasia utk ketajaman intuisi bersama alam ini yhaa.
sayangnyaa, daku tinggal di Surabaya, yang mana agak sulit melakoni hal2 tersebut, kecuali GROUNDING. mayan sih masih bisa lahh nyeker di mariii
Ketajaman intuisi perlu diasah apalagi kalau berbisnis ya, jadi tahu mana orang baik mana orang jahat / suka memanfaatkan orang lain.
Mengenai grounding, dulu Saladin pernah kuajak grounding, waktu dia balita. Tujuannya agar tidak mudah tantrum. Ternyata memang kami butuh grounding lagi ya agar intuisi selalu tajam.