Menemukan Tuannya. Kalimat yang memiliki makna mendalam untuk sebuah proses karya dan kehidupan.
Kata-kata ini mengingatkan pada tulisan seorang blogger dari Malang, Kak Avi. Meskipun lupa persisnya tulisan mana, kalimat tersebut terus menggema, mengajak mencari makna lebih dari sekadar tulisan yang menemukan pembacanya.
Membaca atau bertemu hal-hal baru, memang sebuah aktivitas yang bisa membantu pandangan baru. Membentuk satu ide sehingga berlanjut menjadi pemikiran baru.
Contohnya tulisan kak Avi itu, seingatku, membaca tulisannya sudah bulan yang lalu, tapi logika ini terus memanggil untuk menjadikan suatu tulisan, untuk bisa membuat siapapun yang membacanya, memahami bahwa segala hal akan menemukan tuannya.
Tentang rasa, hubungan, karya dan bagian hidup lainnya.
Menulis
Tidak pernah sedikitpun dulu berpikir kalau tulisanku akan dibagikan untuk umum. Sadar betul diri bukan seorang yang berpendidikan formal. Saat sekolahpun nilai pelajaran biasa saja. Yang penting bagiku naik kelas dan lulus.
Orang tua juga tidak pernah menuntut apapun untuk itu, masih ingat sampai saat ini, cita-citaku hanya ingin menjadi Ibu dan istri yang baik, serta kalau memungkinkan kerja di kantoran sebagai staff administrasi saja.
Kala itu, aku merasa pekerjaan administrasi tidak membutuhkan banyak keahlian, cukup dengan niat kerja, dan aku pun berharap segala sesuatunya akan diarahkan oleh atasan.
Sangat sederhana.
Karakter yang keras kepala dan boleh dibilang tidak bisa diatur, tentu saja orang tua dan saudara-saudaraku tidak terlalu berharap banyak, membiarkan bagaimana aku memutuskan langkah sendiri.
Namun saat ini aku bersyukur sekali, terima kasih untuk keluarga, memiliki karakter mengutamakan orang lain, tekun melakukan sesuatu dan loyal, sifat-sifat itu sudah ada sejak kecil dan mengantarkanku hingga menjadi pribadi saat ini.
Dari seorang yang bermimpi sederhana, kini menjadi wanita mandiri yang pernah mengelilingi Indonesia, bahkan dipercaya memimpin perusahaan sebanyak dua kali.
Setiap peran selalu menemukan tuannya
Begitulah waktu memang selalu cerdik mengatur dan memproses segala sesuatu pada kehendaknya.
Sehingga proses itulah yang menjadi kisah dan membentukku untuk menulis.
Terapi Jiwa
Lupa titik balik kapan aku terbiasa menulis, mencurahkan segala pikiran dan hati pada tulisan, caraku mencintai diri sendiri. Tepatnya menulis diary hingga sampai saat ini tetap kulakukan. Awalnya tanpa tatanan kalimat atau bahasa yang sesuai, apa yang ada dipikiran dan hati ditulis begitu saja.
Hingga akhirnya menemukan keberanian untuk berbagi kisah hidup melalui blog pada tahun 2016.
Tentang itu aku pernah menulis dalam rangka ulang tahun ke lima blogku di 5 Catatan Anniversary ke 5 Blog www.niksukacita.com
Blog ini telah menemukan tuannya: pembaca yang bisa terhubung dengan cerita-ceritaku. Walau tulisanku dulu jauh dari kata sempurna, rejeki tetap datang, bahkan pundi-pundi keuangan mengalir melalui blog. Tentu, ini bukan tujuan utama. Menulis di blog adalah cara untuk berbagi, bukan mencari penghasilan.
Tapi waktu memang semanis itu, dalam keterbatasan menulis, aku diajak menjadi bagian satu agency yang kemudian mempertemukanku dengan banyak penulis, tanpa disadari mengasah dan mempertajam kemampuanku dalam menulis.
Hingga kemudian Instagram muncul, mulailah menulis dalam caption. Awal-awalnya semua tulisan di sosmed berasal dari keadaan sekitar dan tidak ada kata rencana, apa yang terlihat itu yang ditulis dan dikembangkan.
Kemudian menerima banyak pesan di direct message, mengatakan terima kasih karena captionku membantu mereka untuk semangat dalam menjalani hari. Hal itu melahirkan semangat berlipat padaku.
Menemukan tuannya
Mungkin kalimat itu sangat tepat untuk tulisanku, yang di awal hanya sebuah cara membuat jiwa segar, dengan riuhnya logika sedikit bisa diatur dengan menulis.
Siapa sangka akan membawa segar jiwa pada orang lain juga.
Berproses
Sadar betul aku bukanlah pribadi yang mudah untuk mengingat jika diajarkan sesuatu, karena itulah soal bagaimana mengembangkan blog aku serahkan kepada seseorang untuk mengaturnya, bagianku hanya menulis saja.
Kemudian waktu terus berjalan hingga pada hadirnya sebuah perubahan, tentang pekerjaan dan banyak hal lainnya. Waktu menghadapkanku pada suatu kenyataan,
Menulislah lebih baik, pelajari lebih detail lagi supaya tulisanmu berkembang.
Kalimat itu seperti menampar, tiba-tiba hadir dalam logikaku:
Berawal dari satu kalimat.
Maaf situs www.niksukacita.com tidak ada trafik
Hati terasa ditusuk, Mei tahun ini blogku genap berumur 8 tahun dan dalam menuju usia tersebut dinyatakan tanpa ada arus pembaca. Sebuah kenyataan pahit.
Sedih, logika panik, nurani teriris.
Dulu tidak pernah pusing atau perduli soal trafik, karena blog ini aku jadikan sebuah rumah digital saja, segala kisah dapat diceritakan dan mengabadikan sebuah pemikiran.
Kemudian bisa jadikan jawaban pada orang-orang yang bertanya hal yang sama, tanpa perlu mengulang jawab dengan chat atau telpon, cukup memberi link tulisan saja.
Sekarang ketika kalimat tanpa trafik hadir membuat miris, menyadarkanku bahwa proses hidup terus berjalan. Mungkin dulu tidak perduli karena tak berharap ada kesempatan kerja dengan adanya blog, tapi nyatanya sekarang hadir sebuah harapan.
Butuh untuk mengembangkan profesiku sebagai Life Coach Hidup Berkehidupan – Cara Waktu memberi Tugas 2024
Merajut harapan Karya & Hidup
Ketika sedihnya atas kalimat tidak ada trafik, kata menemukan tuannya tidak lama berjalan dibenakku. Terbiasa memainkan ritme hidup dengan sigap, sedih tidak akan bisa lama ada padaku.
Kurajut rasa itu dengan sebuah pertanyaan?
Apa sedihmu akan berguna tanpa melangkah dan melanjutkan prosesnya dengan sebuah harapan. Memperbaiki apa yang diperlukan, belajar lebih giat lagi.
Tiba-tiba tersadar,
5 tahun pertama ngeblog pernah memiliki tulisan dibaca banyak orang sampai mendapatkan pundi-pundi, artinya blog ini hanya sedang berposes lebih baik. Dulu pernah artinya akan hadir kembali hal-hal yang sama, hanya perlu diperjuangkan kembali.
Tulisan terlaris waktu itu yang mendatangkan pundi-pundi adalah Single Seperti Matahari – Utuh Bersinar Mengikuti Ketentuan – 2016
Waktu terus berposes untuk lebih baik. Mungkin selama ini aku terlena dengan kemudahan, sehingga tidak melihat bahwa ada hal-hal yang perlu diperjuangkan. Seperti memperjuangkan blog ini untuk lebih dikenal sehingga lebih banyak lagi membuat jiwa-jiwa orang lain lebih segar.
Menemukan tuannya – bukan hanya soal tulisan

Bunga ini aku foto ketika berjalan menuju suatu tempat, pada tahun terakhir ini, jalan kaki adalah kesukaanku dan melihat perjalanan dan sekitarnya lebih dekat. Apa yang membuatku senang, berhenti untuk mengabadikannya. Seperti ketika aku bertemu bunga ini dan dalam proses foto bunga ini aku tersenyum dan berkata dalam hati,
Rasa senang sudah menemukan tuannya.
Iya,
Soal menemukan tuannya tidak selalu tentang tulisan menemukan pembacanya, karya menemukan penikmatnya.
Bisa juga rejeki, kesehatan, cinta, berbagai rasa dan banyak hal lainnya.
Tapi bukan berarti semua hal itu akan datang tanpa usaha. Tidak seperti itu.
Menemukan tuannya maksudnya, upayakan sebaik-baiknya apa yang sudah ada. Kemudian apa yang menjadi hak akan datang pada waktu yang dibutuhkan.
Sepertinya halnya aku sendiri saat ini, kesedihanku atas kenyataan blogku tanpa trafik, aku rajut dengan harapan yang kuat bahwa jika memang blog ini akan menjadi alat membuat orang lain semakin segar jiwanya, maka traffik itu akan datang.
Diri hanya perlu memperjuangkan sebaik-baiknya sambil merajut harapan dalam doa, semoga bertemu insan yang mau membantu.
Untukmu pembaca,
Pedang yang tajam selalu butuh diasah, karena itu demi kebaikan langkahku dalam menulis di blog, berkenankah untuk memberi masukan?
Apa rasamu ketika membaca tulisanku? Apa seh yang perlu diperbaiki? atau hal-hal lain yang mungkin aku tak paham dan kalian memiliki pengalaman, boleh dong share.
Kritik dan saran sangat membantuku, tentu akan menjadi bahan baik untuk kebaikan kedepannya. Aku sangat berterima kasih untuk itu.
ditunggu dikomen ya.
41 Responses
Yappp tiap konten pasti akan dipertemukan dengan audiens-nya masing², karena memang begitulah cara semesta bekerja.
Semangat utk terus nulis dan produktif ngonten yhaaa
Siaap, terima kasih ya mba. Semangat terus kita.
Mba Nikkk,,,selamat pencapainnya nanti Mei sudah 1 windu terpaut 2 tahun dengan blogku yg tahun ini mencapai 1 dekade tapi mengapa ya kok rasanya aku baru2 ini dipertemukan dengan blog ini kukira blog ini baru nyatanya aku yg baru berjumpa xixixi…betul Mba setiap tulisan akan berjumpa dengan tuannya..ttp semangat menulis Mba
Terima kasih banyak Herva, aku juga baru bertemu blogmu, banyak belajar dari tulisanmu. Semoga kita terus bersemangat yaa. #amin.
Kita sama, urusan teknikal blog aku jg ga paham. JD semuanya aku serahin ke temen. Bayar dia tiap tahun utk maintain blog ku.
Setuju sih, semua tulisan pasti menemukan pembaca masing2. Dari grub BW begini aku JD tahu tulisan mba Nik. Mungkin kalo ga ada grub ini, aku ga bakal ketemu blog mba, Krn memang niche nya beda dengan Niche yg sering aku baca . Kecil kemungkinan aku bakal cari.
Tapi buat pembaca yg suka membaca tulisan bertema motivasi, bisa jadi dia akan bertemu dengan blog mba. Krn tulisan mba setelah dibaca memang buat diri jadi lebih semangat, berasa adem dengan tulisan2 yg nenangin hati. 👍
Bersyukur sih kita ketemu di grub BW ini. Jadi aku pun LBH banyak mendapat blog dengan teman2 unik dan jadi penyegar bacaanku
Bertemu denganmu melalui tulisan adalah satu keindahan hidup, aku lebih dari berterima kasih pada hidup karena dipertemukan orang-orang sepertimu. Terima kasih ya Fan.
Selalu ada hal baik yang aku pelajari juga dari tulisanmu. Tetap keren ya.
Mbaak, daku pun sampai sekarang gak pernah terlalu memusingkan banget perkara teknis dan angka. Buatku, yang penting tulisanku nikmat untuk dibaca, itu saja sudah cukup. Sisanya perkara SEO, PV, DA dan berbagai hal lainnya aku gak mau pusingin. Cukup optimasi seperlunya saja, sisanya ya sudah.. fokus ke tulisan saja.
Aku pernah inget kata-kata begini, “Pelajari banyak hal, kamu akan jadi orang yang bisa. Pelajari satu hal, maka kamu akan menjadi ahli”.
Nah, karena aku pengen jadi penulis. Maka yaaa yowis, buatku fokusnya lebih baik diarahkan ke tulis-menulis saja. Sisa hal teknisnya boleh diabaikan sementara, atau bayar orang kalau sekiranya kita sudah mampu.
Komenmu ini benar-benar seperti nampol aku nih Jar, terima kasih banyak dan aku akan berjuang untuk menajamkan apa yang ingin aku lakukan pada hidup.
Tetap saling support ya Jar. Bless You.
Waah namaku disebut di sini, makasih ya (aslinya malu hehehehe). Tetap semangat menulis ya Kak, memang menulis dan ngeblog itu berproses. Jadi dinikmati aja prosesnya.
Mengenai traffic, bisa jadi dulu pernah hiatus lama jadi trafficnya turun, begitu?
Semoga tetap semangat nulis dan ngeblognya. Tulisan Kak Nik ini khas banget jadi brandingnya sudah terbentuk.
Terima kasih banyak ya kak Avi, kenapa malu ? aku banyak belajar dari tulisanmu. Tetap berproses ya dan aku juga terus berjuang untuk itu.
Halo Kak Nik, terima kasih sudah berbagi tulisan yang banyak menginspirasi. Menurutku kekuatan tulisan Kak Nik itu ada di pengendalian diri dan jiwa dengan pikiran-pikiran positif. Tentunya itu terbentuk bukan sehari dua hari, setahun dua tahun. Berbagai pengalaman yang Kak Nik alami selama hidup membentuk pribadi Kak Nik yang sekarang, penyabar dan pandai mengambil melihat sesuatu dari sisi positif. Semua itu sadar tidak sadar tapi terpampang dalam setiap kalimat yang Kak Nik tulis. Sebuah blog yang isinya lebih ke pencerahan jiwa seperti sebuah asupan untuk jiwa seseorang. Tak salah jika Kak Nik menjadi seorang life coach. Jadi menuruku blog Kak Nik wajib dicari oleh mereka yang perlu mencari jati diri, kehilangan arah hidup, sedang mengalami life crisis, dan sejenisnya. Blog Kak NIk akan membantu mereka semua.
Hm, mana ya yang lebih tepat tulisan menemukan tuannya atau kitalah yang menciptakan tulisan? Setiap orang punya pandangan sendiri soal ini. Tapi kalau prinsip yang selalu kubawa, tulisan tidak akan jauh-jauh dari penulisnya. Selalu ada bagian atau karakter penulis yang menyusup dalam setiap tulisan yang ia buat 🙂
Membaca komenmu aku seperti ditelanjani, malu. Tapi makasi sekali ya Re. Masih banyak belajar apalagi dengan tulisanmu. Benar-benar butuh proses untuk sepertimu.
Daku juga berawal dari nulis yang disukai Kak Nik.
Nulis aja gitu, tentang olahraga, karena mikirnya ya suka nonton olahraga dan gak banyak perempuan yang nulis tentang ini.
Eh gak tahu gimana, dapat job tentang menulis olahraga hehe. Mungkin itulah namanya, artikel akan bertemu dengan rejekinya sendiri
Benar sekali ya mba, memang apapun yang disukai kalau bermanfaaf bagi banyak orang itu akan menghasilkan baik juga bagi diri sendiri.
nggak nyangka blog mbak Nik sudah menginjak tahun ke 8 , waktu yang nggak disangka-sangka ya mbak, kalau udah selama ini ngeblog
aku dulu awal ngeblog, ya hanya sekedar nulis buat jejak digital. Tapi nggak nyangka kalau bisa ngehasilin dari blog, sampe sekarang pastinya bersyukur udah melangkah sampe sejauh ini dan bertahan juga, disaat temen-temenku udah mandeg ngeblognya
Iya Ainun dengan tertatih nih sampai juga di usia ini, mungkin disayangkan ada masanya blog ini seperti dianak tirikan, jadi kayak tak terurus gitu. Saat ini aku bertekad untuk membuatnya terus diperhatikan dengan harapan banyak pihak akan mendapatkan manfaatnya.
Ini betul sekali, Mbak Nik. sesuai pengalaman saya, bahkan hal remeh temeh yang saya tulis, itu tetap ada terget pembacanya juga, karena segala hal dalam kehidupan ini, apa yang kita rasakan dan alami bisa dishare lewat tulisan. Ini juga berlaku bagi cerita-cerita anak yang saya tulis. Setiap cerita pasti akan menemukan jodohnya masing-masing. baik di penerbit atau media. Jadi terus semangat menulis dan berbagi cerita.
Terima kasih ya pak, senang banget bisa bertemu tulisanmu juga dan terus belajar untuk bisa lebih banyak tulisanku ditemukan oleh penikmatnya.
Saya jadi langsung nostlagia era puber nulis di blog pertama kali, dulu sering juga dapat DM ke instagram hingga email, berupa ucapan terima kasih dan ketertarikan postingan saya yang berkaitan tentang topik tertentu. bahkan dulu sampai dapat dm dari malaysia. Pdhal dulu nulis di blog murni hobi dari terapi stres belum kepikiran buat ranah komersil.
Btw salam kenal mbak ini sepertinya perdana saya mampir ke blog mbak hehe
Salam kenal juga ya, terima kasih sekali sudah mampir dan menaruh jejak.
Ah kita sama-sama dicintai hidup ya karena ada insan-insan yang mendapatkan manfaatnya.
Nah setiap tulisan akan menemukan pembacanya. Sebuah fakta menarik serta memang begitu adanya. Semesta bekerja dengan cara luar biasa. Selamat ya mba sebentar lagi usia blognya 8 tahun. Nggak usah risaukan angka traffic selama masih ada upaya buat terus konsisten menulis dan diimbangi mempelajari hal teknis.
Lama kelamaan akan terbentuk juga kelancaran terutama dalam hal personal branding. Semoga life coach yang mba sedang besarkan kian banyak mempertemukan dengan orang-orang yang membutuhkan jasa mba serta semakin bermanfaat buat sesama.
Teruslah berkarya dan ciptakan jejak digital baik. Setiap tulisan itu menggambarkan karakter penulisnya juga secara tidak langsung.
Terima kasih banyak ya La untuk doa baiknya terutama profesiku yang ingin dibesarkan. Mohon supportnya selalu ya. Amin akan menjadi banyak manfaat buat sesama.
Kalau aku nulis hanya nulis aja mbak… Ada traffic atau nggak seringnya gak perhatikan sih, baru diperhatikan kalau itu artikel yg berhubungan dengan kerjaan… hehehe…
Menurutku yang penting tulisan itu dari hati, mau pembacanya hanya satu, kalau tulisan itu berdampak positif ke orang tersebut maka tulisannya berkah…
Buat apa nulis panjang lebar kalau nggak berdampak positif bagi pembaca? ya kan…
Ah mba Utami, komenmu membawa hangat jiwa. Terima kasih ya. Akan kuperjuangkan untuk terus menulis dan menulis.
Sebuah tulisan baik itu dari blog atau tulisan lain akan menemukan tuannya. Setiap tulisan akan menemukan pembacanya sendiri. Kita samaan ya, nulis udah mau satu dasawarsa. Semoga kita bisa terus konsisten nulis dan menebar manfaat bagi orang lain.
Amin mba Lia, semoga tulisan-tulisan yang kita rangkai bisa menemukan tuannya dan bisa lebih menghidupkan langkah mereka.
Aku pernah banget ambis pingin jadi yang terbaik dan terlengkap dalam hal review drakor.
Sampek gabung di di berbagai komunitas, agar ada “bahan” tulisan unik.
Tapii.. lama-lama kok aku capek yaa..
Huhuhu.. akhirnya aku menulis kemana hati ini mengarahkan.
Misalnya lagi mood nonton anime, yaa.. aku tulis anime.
Jadi blogku memang mostly Korea, tapi ada selipan Jepangnya. Hehhee..
Kalau traffic, kayanya natural aja yaa..
Dan biasanya si tulisan ini cenderung menemukan jalannya ketika ada yang booming. Misalnya aktor yang berkasus atau aktor yang menikah.
Hehhe..
Tapi aku salut sama ka Nik.
Aku yakin.. pengunjung blog ka Nik itu ada keterikatan yang kuat. Karena pastinya mereka deep talk sama diri mereka sendiri ketika membaca tulisan ka Nik.
Ini. nih.. tipe blog yang bikin betah pembaca.
Jadi mereka berlama-lama mencari “hidden treasure” di niksukacita.com
Terima kasih banyak untuk komen yang membesarkan hati, ini akan menjadi pengingatku untuk terus berjuang melakukan terbaik untuk blogku.
Banyak belajar juga dari tulisan dan blogmu Lendy. Bahkan sudah tervirus juga he he he yang akhirnya mau juga lebih nonton drakor.
Mbak Nik ini tulisannya mengalir dengan gaya bahasa puitis yg khas. Isinya pun banyak menginspirasi tanpa mengajari pembacanya. Terus menulis seperti ini mbak, jgn keluar jalur, krn yg unik dan menarik punya penggemarnya sendiri.
Terima kasih banyak ya mba Mila, akan terus berjuang untuk tetap sesuai harapan menjadi blog untuk jiwa-jiwa yang butuh berteduh dan ketika selesai membacanya memiliki jiwa yang kuat dan terus berprasangka baik pada hidup.
setuju sekaliiiii dulu waktu aku masih getol banget naikin traffic aku sempet overthinking, karena ngerasa capek aja gtu fokus ke traffic yang harus selalu diusahakan tiap hari. kayak kalo nggak aku usahain ya nggak naik. sempet mikir, apa nggak ada yg suka ya sama tulisanku? apa tulisanku kurang enak dibaca?
tapi pada akhirnya aku ketemu beberapa temen yang bilang kalo suka tulisanku. jadi, emang bener masing2 tulisan punya pembacanya sendiri
dan tulisan mbak ini cocok banget buat teman2 yg butuh motivasi. rasanya bukan sekadar di motivasi tapi juga dipukpuk hihi
Terima kasih sekali ya Dea untuk komen hangatnya. Sekarang makin terus sadar untuk diperjuangkan bagaimana ketika orang membaca dengan tenang, pembacanya bisa lebih segarnya jiwanya.
Setuju dengan makna ‘Menemukan tuannya
‘ ala mak nih bahwa maksudnya adalah upayakan sebaik-baiknya apa yang sudah ada kemudian apa yang menjadi hak akan datang pada waktu yang dibutuhkan.
Ya, semua memang membutuhkan proses ya. Termasuk dalam membangun blog ini. Even nggak ada pengunjung atau sepi traffic tapi selama kita mengupayakan dengan tetap rajin menulis di blog maka pasti akan membuahkan hasil
Amiin.
oleng sedikit ga pa-pa ya dan sekarang kembali tegak untuk berjuang lebih baik lagi supaya tulisan di blog ini menemukan tuannya.
Sebenarnya setiap orang punya gaya tulisan sendiri
Kalau Mbak Nik ini mengingatkanku pada salah seorang guru yang membantuku berdamai dengan inner child
Gaya bahasanya bener bener menggunakan kalimat yang tidak biasa
Jadi yang baca atau dengar awalnya akan seperti pelajaran kerohanian, haha
Semangat Mbak
Terima kasih sekali mba Rahmah, semangat juga. Mari terus berkarya untuk membawa hal baik pada hidup.
Aihhhh kak Nik menginspirasi! Perjalanan menulis seperti perjalanan hiduo yang panjang dan memang jadi pengobat jiwa, dari sekadar terapi jiwa hingga mampu menyentuh hati banyak orang, membuktikan bahwa setiap karya memang menemukan tuannya. Teruslah berkarya dan menebar manfaat supaya makin banyak lagi yang doyan menulis di blog yes
Yesss, terima kasih banyak ya. Banyak belajar juga darimu. Berharap bisa berjumpa kembali dan belajar langsung.
Perjalanan menulis yang mbak ceritakan ini benar-benar relatable banget! Kadang kita nggak sadar bahwa setiap karya, bahkan yang awalnya cuma buat diri sendiri, bisa punya dampak besar buat orang lain. Blog memang kayak rumah digital, tempat kita merangkai cerita dan menyimpan jejak pemikiran. Soal trafik, mungkin ini justru jadi momen buat adaptasi dan eksplorasi lebih jauh.
Iya banget mas Andri, saat ini butuh banyak adaptasi dan eksplorasi untuk bisa membuat blog lebih baik lagi.
Gak terasa ya udah sewindu aja
Tapi itulah hobi saat dijalani akan terasa menyenangkan dan waktu terus bergulir tanpa terasa hehe