Bertemu kembali Oktober dan Kopi Ranin Bogor menjadi bagian indah langkahku di tahun ini. Memutuskan menghabiskan waktu di kota hujan di awal bulan ini, caraku mengisi energi yang belakangan sungguh dikuras oleh banyak hal.
Bersyukur pada hidup karena selalu ada saja tempat yang bisa disinggahi. Salah satunya Bogor, ada rumah kawan di sekitar Cifor dan aku suka dengan suasana disana. Hingga jika hati ingin menikmati kota teduh itu, aku akan mengatur waktu dan menyampaikan keinginan ke pemilik rumah disana.
Seperti di awal bulan Oktober ini, Puji Tuhan waktuku dan waktu kawanku berjodoh, hingga keinginan untuk menikmati kota Bogor bisa tersampaikan. Sebenarnya, menikmati kota itu tanpa menginap pun memungkinkan. Tapi ada keistimewaan tersendiri saat bisa tinggal di rumah seorang kawan—dan itu selalu membuatku merasa beruntung. Aku memang suka suasana seperti itu: hangat, akrab, dan penuh rasa syukur
Dan satu hal yang lebih istimewanya lagi, kawanku biasanya selalu mengajak ketempat kopi atau kafe baru. Kali ini dia mengajakku ke sudut teduh Rumah Kopi Ranin Bogor.

Baca Juga: Teh Kopi Coklat – 3 Rasa dengan Kisahnya – Best 2024
Menuju Sudut Teduh Rumah Kopi Ranin Bogor

Melihat peta di atas terlihat bagaimana jarak antara area Cifor ke Kopi Ranin Bogor tidak sampai lima kilometer. Artinya cukup dekat. Sedangkan rumah kawanku dekat dengan area itu. Tentu sudah terbayang bagaimana rimbunnya suasana disana.
Aku tidak melihat ada angkutan umum lewat disekitar area kopi ranin Bogor, yang pasti, untuk menuju kesana bisa menggunakan kendaraan pribadi atau taxi atau ojek online.
Ketika memasuki pintunya ragaku seperti sudah bergirang, karena para pohon menyambut dengan tenang. Aku menikmati setiap langkah dan ketika masuk ke area utama, terbayang sekali rumah nenek nuansa jawa.

Baca Juga: Istimewanya Bumi Semboja – Terjaganya Cinta Rumah 100 Tahun
Sederhananya Pitutur – Warisan Pengetahuan

Tempat indah banyak bertebaran di setiap sudut kota. Namun yang memberi makna tidak banyak. Siang itu setelah menikmati nasi padang yang super lezat ditempat lain dan ketika di Kopi Ranin menikmati secangkir kopi sebuah surga dunia.
Aku pesan Latte dan menurutku rasanya tidak terlalu wuah. Tetapi menjadi istimewa bukan rasa kopinya tetapi suasana yang ditawarkan. Rasa kopinya tetap aku suka. Rasa nikmat terpadu dengan suasana disana.

Hari semakin sore, aku dan kawan asyik menikmati tugas masing-masing. Dia dengan urusan kantornya yang aku lihat begitu sibuk berkoordinasi dengan timnya. Sedangkan aku mencari pelanggan atau prospek untuk penjualan.
Waktu terus bergulir, belum juga ada tanda penjualan akan terjadi. Aku terus berupaya satu demi satu calon pelanggan aku chat ataupun telpon. Hampir seminggu waktu berlalu di Oktober namun tanda penjualan juga belum ada, membawa rasaku beradu pada logika. Pening tapi tetapi semangat tak pernah pudar.
Ditengah berjibaku logikaku akan mencari pelanggan, samar-samar aku mendengar seorang lelaki berpitutur sederhana, mengalihkan pikiranku sejenak dan aku sedikit serakah ingin mendengar lebih jauh.
Ilmu tidak selalu didapat di bangku sekolah ataupun kuliah.
Kalimat itu aku dengar dari seorang lelaki setengah baya. Aku tidak tahan untuk melihat asal suara pitutur itu, dan ternyata tepat di samping meja kami, terdapat sekelompok pemuda sedang tenang mendengar dialog dari seorang lelaki setengah baya. Dia duduk membelakangiku dan aku hanya melihat punggungnya yang berkaus biru.
Kalimat demi kalimat dilontarkannya dengan sederhana, sesekali para pemuda itu menimpali. Aku ditengah urusan prospek penjualan, melihat dan mendengar warisan pitutur itu begitu indah terasa di telinga ataupun mata.
Dialog Intim bersama Kopi Ranin Bogor
Sebelum menulis tentang sudut teduh Kopi Ranin Bogor aku menyempatkan untuk mencari tahu lebih jauh, apa latar dari sebuah tempat dibangun. Termasuk tempat ini, aku mendapati informasi di kompas bahwa pemiliknya bernama Tejo Pramono dan Uji Sapitu, memiliki tujuan yang sangat baik.
Harapan kami adalah petani kopi bisa berbahagia dan sejahtera. — Tejo Pramono
Kalimat tersebut aku temukan dalam tulisan kompas yang berjudul Tejo Pramono dan Uji Sapitu, Sekolah Kopi untuk Keluarga Petani. Melalui tulisan tersebutlah aku mengenal lebih luas, bagaimana nafas rumah kopi ranin Bogor.
Aku menyakini, setiap pertemuan memiliki peta tersendiri pada alur kehidupan. Sama dengan bertemu dengan tempat ini, aku sendiri begitu senang, ditengah nikmat kopi, melihat langsung dialog intim para pemuda dan lelaki paruh baya tersebut seperti melihat kembali akar atau karakter utama bangsa ini.
Menyampaikan ilmu melalui pitutur, tidak hanya di bangku sekolah tetapi di setiap sudut kesempatan. Seperti mengokohkan ilmu yang sudah didapat. Karena bagaimanapun segalanya perlu dirawat bukan?

Setiap tempat akan selalu memiliki kisahnya dan Rumah Kopi Ranin Bogor menyentuhku dalam kisah mewariskan ilmu. Sudut teduhnya memberikan ruang untuk mendengar lebih tenang dan bersama secangkir kopi, kenikmatan waktu terasa sempurna.
Kamu sudah pernah ke tempat ini? Jika sudah ceritakan pengalamanmu dong di kolom komentar. Jika belum menurutmu tempat seperti apa yang membuatmu energinya terisi kembali?
Jakarta, Oktober 2025
Ditulis ditengah pergantian siang ke malam dengan raga berjuang kuat.


8 Responses
Alhamdulillah ya mbaa apunya banyak teman jadi ada aja yang bisa didatangin kalo kiat berkunjung ke sebuah kota..anugerah sie ini menurutku karena tidak semua orang mempunyai keberuntungan spt itu..
Tempatnya cantik banget mbaaa…keliatan nuansa pedesaan tempo dulunya dan nuansa jawa sunda ya klo di bogor brarti??? Pelayannya aja pake beskap ya mbaa..bener2 totalitas…
Aku bayangin tempatnya itu sunyi sepi bebas dari hiruk pikuk lalu lintas dan kita bener2 bisa menikmati ketenangan disana..ya gak sie mba??
minum di Kopi Ranin bikin kita menikmati suasana syahdu, kayak masuk kebun, dan bangunannya juga ala jadul ya. Makin betah berlama-lama di sana. Oh iya, di sana range harganya berapa?
Duh…ini sejuuukk banget vibes nya
bikin tenang dan senang
aku kayaknya juga bakal mampir ke sini dah kapan²
mau bangettt menikmati ambience yg ciamik
Saya belum pernah datang ke tempat kopi ranin ini tapi tabel menarik karena selain bisa ngopi kita bisa menikmati suasana yang sejuk adem dan juga asri sehingga selain memberi minum badan ini dengan kopi yang enak kita juga bisa memberi makan jiwa kita dengan suasana yang menyenangkan
Tempatnya nyaman ya mba untuk ngopi, berdiskusi dan bercengkrama dengan sahabat.. rindang dan teduh suasananya.. ah kukirim link blognya ini untuk ortuku di Bogor biar main ke Kopi Ranin juga..
Adem bangeet tempatnya Ya Allah,,,,serasa ada di hutan. Bangunannya juga mengikuti suasana yaa, kaya lagi di warung lama gitu. Asyiik banget kalau ngopi disana sambil mengerjakan tugas.
Setuju banget, ilmu nggak harus dari bangku sekolah. Kadang lewat hal sederhana seperti melihat tanaman teratai saja, ada hal yg memantik perasaan untuk ingin tahu. Dan ketika keingintahuan itu muncul, jangan dipendam, cukup dicari seinginnya ia menggali. 🥰
Aku ngerasa kopi ranin itu nggak cuma teduh tapi bisa jadi teman seperjalanan untuk menulis cerita. ❤️❤️
Baca tulisannya ngalir pelan.. tenang.. kayak secangkir kopi yang dinikmati di sore mendung kota hujan. Vibes-nya nggak cuma sekadar cafe aja yaah, tapi juga ruang bertukar makna dan cerita. Suasananya syahdu, dan ada reminder-nya kalau ilmu bisa datang dari mana aja, bahkan dari obrolan santai di kedai kopi.