Indonesiaku Langkahku

Solo Traveling di Purwokerto – My Birthday

Solo Traveling di Purwokerto pilihan tempat saat ulang tahun di 2020. Walau sebelumnya aku berpikir untuk tidak pergi keluar kota.

2020 tahun pilihan dimana untuk hadiah ulang tahun biasa aku terima aku aihkan ke baksos bersama sahabat IDC.

Jauh-jauh hari aku meminta pada orang-orang sekelilingku yang biasanya kasi kado untuk tidak membeli barang ataupun kue.

Bila ada budget untuk hadiah ulang tahunku bisa dialihkan ke baksos itu, karena itulah untuk tahun ini sebenarnya aku tak ingin keluar kota merayakan ulang tahun.

Namun entah kenapa akhirnya aku memutuskan pergi ke Purwokerto.

Selamat Pagi Purwokerto

Solo Traveling di Purwokerto

4 Januari 2020
Pagi itu tepatnya 00.55 kereta yang kutumpangi melaju menuju Purwokerto.

Sebelum sampai stasiun mentari pagi sudah menyapa dengan manisnya, berlatarkan gunung dan sawah yang menghijau seakan menyapaku,

Selamat datang di Purwokerto , selamat menikmati kota yang sedang tersenyum manis.

Jam tanganku menunjukkan 05.59 aku mendaratkan kaki di stasiun dan mataku mencari dimana toiletnya.

Iya, karena waktu cek in jam dua siang aku harus bersih-bersih sebelum melihat bagaimana paginya kota itu.

Ternyata Purwokerto baru disebut pagi tepat jam 9 pagi karena saat itu ada dua tempat ngopi aku cari belum buka.

Akhirnya aku memutuskan duduk manis di warung bubur ayam sambil menunggu jam 9 sambil chit chat dengan beberapa kawan yang penasaran dimana aku melabuhkan hati di ulang tahun kali ini.

Umaeh Inyong – Kuliner Wajib di Purwokerto

Seperti biasa sebelum berkunjung suatu kota hal pertama yang dicari adalah hal apakah yang wajib di coba .

Bisa jadi kulinernya, wisatanya atau hal-hal lainnya.

Karena mencari tempat untuk menunggu yang nyaman aku tanya mbah google coffee shop yang wajib dan nama Umaeh Inyong paling banyak keluar.

08.57 WIB aku ojek online membawaku ke tempat itu dan saat masuk aku langsung menyukainya.

Salah satu menyenangkan saat solo traveling di purwokerto adalah bisa menikmati Umaeh Inyong ini.

Selain tempat yang nyaman , menu yang ada semuanya aku suka. Boleh dibilang saat itu aku kalap , semuanya ingin di pesan.

Karena perut punya kapasitas akhirnya makanan yang aku pesanpun dibawa ke hotel.

Menikmati Waktu

Sambil menunggu jam dua siang untuk cek in, waktu yang ada aku pakai untuk melanjutkan membaca buku dan mencoret-coret agenda/diary.

Membaca, menikmati kopi, makan, nulis dan melihat lalu lalang pengunjung hal menyenangkan ketika aku menikmati waktu yang ada.

Hingga mentari semakin panas dan tepat jam makan siang pengunjung semakin banyak menu dimejaku pun berganti.

Menikmati waktu dengan sarapan dan makan siang di Umaeh Inyong saat itu menghabiskan biaya hanya Rp.97 ribu.

Detail semua biaya akan di ceritakan terpisah.

Menikmati Malam

13.30 WIB aku meluncur ke Hotel dan langsung Cek, setelah itu mandi dan Istirahat.

Kelebihan dari Solo traveling itu buatku saat sesuka hati kapan mau kemana dan mau bagaimana.

Seperti halnya di traveling di ulang tahun ini , aku bebas memakai waktu.

Setelah puas istirahat aku mulai mencari informasi bagaimana malamnya Purwokerto

Apa yang menarik.

Seorang kawan memberi tahu kalau tempat buat menikmati malam di Purwokerto adalah HeadQuater.

Malam itu gerimis dan itu tidak memudarkan niatku untuk melihat malamnya Purwokerto.

Sampai di kafe itu masih sepi , aku memesan makanan dan minuman sambil menunggu live musik.

Ketika semuanya tersedia , jujur saja aku kurang menikmati semuanya. Entah itu makanan ataupun suasana disana.

Karena kurang menikmati tempat itu aku beranjak keluar dan melihat sekeliling tempat itu.

Kurang beruntungnya aku karena gerimis masih saja hadir hingga aku tak bisa berjalan kali melihat-lihat sekeliling.

Akhirnya aku putuskan kembali ke hotel dan menikmati malam minggu dihotel saja.

Menuju Ulang Tahun

Kebiasaan setiap tahunnya ketika ulang tahun di tanggal empatnya tak pernah tidur sebelum tengah malam.

Rasanya kalau boleh dibilang setiap tahunnya di tanggal lima adalah awalku di tahun itu.

Melihat kembali apa yang sudah di beri setahun dan apa yang ingin di raih selalu mewarna tengah malamku saat menuju ulang tahun.

Bila tahun lalu tengah malamku bersama deburan ombak di Ambon, Kali ini hening bersama daun menemaniku merenung.

Menabung lebih banyak dan menemukan pasangan hidup

Hal yang utama yang aku inginkan di tahun ini .

Pengorbanan untuk menahan diri untuk melangkah dalam traveling sesuatu yang paling sulit mungkin aku hadapi di tahun ini.

Waktu tak menunggu dan menua sudah semakin bersama maka pengorbanan menjadi salah satu syarat mencapai tujuan masa tua lebih nyaman.

Begitulah hari pertama ku berjumpa dengan Purwokerto dan bagaimana hariku selanjutnya, tunggu di cerita part 2 selanjutnya.

2 Comments

  1. setiadedi 28 Februari 2022
    • Nik 28 Februari 2022

Tinggalkan Jejakmu... Karena itu Sangat Berarti!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: