Ocean Story Teh

Ketidakadilan – Iman & Kasih

Ketidakadilan , Iman dan kasih sebuah judul yang aku pilih untuk menceritakan dua kisah yang di alami kawan. Kisah ini adalah kisah nyata yang tidak dilebihkan , dikurangi ataupun dibalut kisah fisik seperti kisah Aphrodite .

Tentunya nama yang sebenarnya aku samarkan. Sebut saja namanya Alana dan Maja. Aku memilih nama ini sesuaikan dengan kisah hidup mereka. Alana yang berarti Adil dan Maja yang berani Iman. Dua orang ini terlihat sama-sama mengalami ketidakadilan dalam hidup.

Penerimaan Alana

Seorang perempuan putih , mungil dan cantik terlahir disuatu desa .  Terlihat sejak lahir Alana sudah mengalami ketidakadilan dalan hidupnya. Sejak dia tumbuh menjadi seseorang dia sudah dituntut untuk menjadi harapan bagi keluarganya, terutama dalam keuangan yang menurutku itu adalah tanggung jawab orang tua.

Aku sendiri melihat dan menjadi kawannya dalam bertumbuh. Sejak kecil sampai disebut remaja aku melihatnya tidak menjadi seseorang yang pada umumnya. Dia menjadi tumpuan harapan bagi keluarganya. Mungkin ada banyak kisah yang dialami oleh orang lain. Buatku ketidakadilan yang aku lihat bukan karena hanya dia menjadi tumpuan keluarga tapi lebih dari itu.

Hadiah Hidup

Walau banyak beban dalam hidupnya , Alana tidak pernah mengeluh , menurutku dia seorang perempuan yang kuat dan tangguh. Mungkin karena itu untuk masalah keuangan ada saja rejekinya. Suatu ketika Alana datang padaku . Wajahnya bersinar penuh kebahagian.

Melihat kebahagian yang terpancar diwajahnya membuat aku bergirang , penderitaan yang aku lihat terutama dalam ketidakadilan dalam hidupnya rasanya sirna. Saat mengetahui ceritanya aku makin berbahagia , siapa yang tidak ikut bahagia ketika seorang sahabat mendapatkan pasangan hidup yang sesuai dengan harapannya.

Buatku itu hal itu hadiah hidup untuk seorang Alana, gadis cantik yang menerima ketidakadilan dalam masa hidupnya dengan iklas. Sempurnanya hadiah itu ketika seseorang yang Alana cintai resmi menjadi seorang suami.

Patahnya seorang Alana

Saat menulis ini aku masih merasakan pedih dan sakit dalam hati, walau kejadian patahnya seorang Alana terjadi bertahun-tahun yang lalu. Hadiah yang diberi oleh semesta buat Alana hanya berumur tiga bulan. Entah apa rahasia semesta, Alana hanya bisa menikmati hadiahnya hanya tiga bulan. Suami , pasangan yang sangat Alana cinta kembali ke pencipta . Kembali aku melihat ketidakadilan dalam hidup Alana.

Patah…

Tidak hanya Alana, aku sendiri ikut patah .

Seseorang yang aku lihat seumur hidupnya tidak pernah melakukan sesuatu yang merugikan orang lain bahkan cenderung mengabadikan hidupnya untuk keluarga hanya bisa menikmati bahagia hanya tiga bulan.

Bukan separuh hidupnya direnggut, buat Alana perginya sang suami seluruh hidupnya direnggut. Hidupnya kosong, namun dia tetap berjuang untuk bekerja karena dia masih menjadi tumpuan keluarga besarnya. Namun Alana tidak mampu makan.

Satu tahun Alana bertahan hidup dalam kekosongan hati , akhirnya dia jatuh sakit. Satu-satunya kekerasan hatinya saat itu adalah dia tidak berjuang untuk mengisi nutrinya buat tubuhnya.

Aku sendiri tidak mempersalahkan hal itu, karena buatku yang melihat serta hidup dalam pergumulannya merasakan kepedihan hatinya, kekecewaan atas ketidakadilan dalam hidupnya. Dalam masa pedihnya saja dia mampu bekerja dan masih memikirkan tanggung jawab untuk keluarga besarnya walau hanya setahun.

Genap setahun dalam sakitnya akhirnya Alana tidak mampu hidup tanpa belahan jiwanya. Dia ikut pergi menyusul suaminya. Hanya mampu hidup dua tahun setelah  hadiah yang paling manis dalam hidupnya diambil.

picture by www.samueltampubolon.com

Perjuangan Maja

Kisah selanjutnya adalah kisah Maja, terlihat ketidakadilan dalam hidupnya namun Maja pribadi yang berbeda, beruntungnya dia memiliki Iman dan kasih yang besar .

Keberadaan Maja.

Dalam kandungan Maja sudah ditempa dengan perjuangan, Ibunya seorang perempuan yang luar biasa. Saat mengandung Maja, Ibunya bekerja keras menghidupi keluarga karena suaminya jatuh sakit. Ketika mau melahirkan Maja, ibunya jalan setengah berlari dari penggilingan padi kerumah sekitar belasan kilo meter.

Proses bersalinnya hanya ditemani sang ayah yang kebetulan waktu itu sakitnya sedang pulih. Tepat di hari minggu siang hari lahirlah seorang perempuan mungil  yang bernama Maja. Dengan perjuangan mengenal dunia seperti itu,  dimasa anak-anak Maja  sempat terjadi pembicaraan kalau Maja itu bukan anak kandung ayahnya. Tapi pada akhirnya kedua orang tua Maja menyakinkan bahwa Maja adalah anak kandung mereka berdua.

Bertumbuh bersama Alam & Benih Luka

Perjuangan seorang ibu untuk keluarga dalam hal keuangan membuat Maja terlantar. Tidak jarang Maja sendiri kadang dititipkan ke tetangga atau saudaranya. Sejak lahir Maja tumbuh menjadi seorang yang kuat. Tangisan seorang anak jarang terdengar.

Seakan dari lahir Maja menerima ketidakadilan hidup. Dia tumbuh menjadi pribadi yang pendiam. Alam adalah kawannya. Hingga suatu ketika disaat Maja belum genap berusia sepuluh tahun, seorang saudara jauh yang sudah cukup dewasa melecehkan Maja.

Seorang perempuan yang belum genap sepuluh tahun mengalami pelecehan sex . Saat itu Maja tidak berontak karena dia diberi hadiah dan di ancam jika apa yang dilakukannya dibilang ke orang lain. Perlakuan itu dialami Maja berulang kali dan gadis kecil itu tidak bisa melakukan hal lain selain mengikuti apa yang menjadi kehendak pria dewasa itu.

Benih luka itu tertanam.

Maja semakin tumbuh dan karakternya menjadi seorang perempuan yang keras, tidak menerima teguran bahkan cenderung pemarah. Orang tua bahkan kakak-kakaknya tidak mengetahui apa yang dialami Maja. Semakin tumbuh menjadi remaja Maja cenderung menjadi pembenci seorang laki-laki.

Mimpinya

Walau demikian Maja dalam benih luka yang dia sendiri belum mengetahui saat itu , dia tumbuh menjadi pribadi yang penuh mimpi. Entah apa menjadi didikan orang tuanya, dalam lukanya dia tidak tumbuh menjadi anak yang sering merugikan orang lain , bahkan dia cenderung menjadi kebanggaan ibunya. Sering membantu dan dapat diandalkan dalam keluarga walau usia masih muda.

Satu-satunya kelemahan besarnya hanya jiwa yang penuh bara, saat tertentu jika disentuh maka membara tanpa ampun. Namun hal itu hampir jarang terjadi karena Maja berusaha tidak berinteraksi dengan orang. Saat bara itu hadir dia lebih sering menumpahkannya ke alam. Menikmati keheningan dan lebih seringnya menangis bersama hujan.

Hingga sesuatu saat semesta mengabulkan mimpinya untuk keluar dari pulau dimana dia dilahirkan. Buat Maja kepergian dia dari rumah suatu pencapaian besar. Semua harta milik pribadinya sebagai perempuan remaja yaitu perhiasan emasnya dijual untuk bisa mengabulkan mimpinya. Maja rela dan bahagia melakukan itu, hingga Maja menemukan pekerjaan yang bisa menyambung hidupnya.

Belasan tahun Maja tumbuh dalam perjuangan. Banyak ketidakadilan hidup dialaminya dalam masa perantauannya.

Semesta mendidik Maja memulihkan luka, bara yang terpendam dalam jiwanya.

Dalam waktu masa didikan itu semesta memberikan banyak orang-orang yang mengasihinya, hingga dia menjadi gadis yang memiliki Kasih dan Iman yang kuat. Seiring waktu Maja menaruh harapan dalam Imannya  bahwa  semuanya pasti berlalu dan percaya penciptanya akan menggantikan hal jauh lebih Indah.

Waktu terus berjalan, tahun demi tahun semesta memberi kekuatan dalam diri Maja hingga dia menjadi pribadi yang tambah kuat berenergi positif. Tanpa disadarinya Maja banyak orang mempercayainya dengan menerima segala cerita hidup orang-orang disekelilingnya.

Kepercayaan yang dia dapat sungguh membuat dia mendapatkan kesempatan yang membuat hidupnya semakin bersinar. Bukan hanya jiwa semakin tenang tapi secara materipun Maja semakin baik. Saat bercerita padaku Maja tersenyum melihat kembali hidupnya ditahun-tahun sebelumnya. Bagaimana hidupnya begitu pahit dan perjuangan untuk bisa mencari makan dan hidup di kota orang tergantikan semua dengan apa yang telah dia belakangan ini.

Luka yang membayangi

Dalam masa gemilangnya , Maja menikmati apapun yang ingin dia nikmati. Segala mimpinya dia wujudkan . Bersama orang-orang yang dia kasihi satu persatu mimpi-mimpinya masa kecilnya terwujud. Rasanya apapun yang Maja inginkan semua di berikan oleh penciptanya.

Hingga Maja mengenal dan merasakan kasih sayang yang saling membutuhkan .

Sulit bagi Maja menerima kaum yang telah menaruh benih luka itu, hingga masa gemilangnya pun luka itu kadang membayangi, itu mempersulit kisah asmara Maja. Namun demikian seiring waktu dengan segala kegigihan seseorang pria akhirnya Maja menikmati apa yang disebut Cinta.

Rasa sayang yang saling membutuhkan, rasa yang saling menumbuhkan hasrat dan keinginan bagaimana satu sama yang lain menjadi pribadi yang jauh lebih baik, tidak hanya karakter tapi juga materi.

Hidup Maja terasa lengkap.

Dalam bahagianya Maja,  tidak jarang  pasangannya memberi pengorbanan yang disebut dengan sabar yang tak terbatas,karena  dalam masa menikmati sayang itu  Maja tiba-tiba menangis yang membuat pasangannya bingung. Sayang dan komitmen yang begitu kuat membuat pasangan Maja sabar dan mengingat bahwa tidak mudah buat Maja menikmati rasa sayang yang lebih intim karena luka itu membayanginya.

Hidup Maja semakin lengkap ketika dia merasakan bagaimana sayang tulus memulihkan luka -luka masa lalunya.

Hingga sang waktu kembali mendidik Maja

Bertahun-tahun hangat rasa sayang diterima Maja harus berhenti karena satu alasan. ah .. begitulah waktu , kadang manis , kadang jenaka dan tidak jarang membuat hati kembali pait.

Maja harus menerima dengan segala resiko itu, dia harus rela melepaskan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya. Seseorang yang telah memberi cahaya kenyamanan dan kekuatan dalam mempercayai yang disebut pasangan.

Waktu berlalu..

Maja membuang segala pahit perpisahan itu dalam dunia pekerjaan dan mewujudkan segala mimpi-mimpi yang terus bertambah.

Ketika perpisahan itu hadir, pintu hati Maja tertutup rapat bahkan cenderung memasang benteng lebih tinggi karena luka itu semakin hadir. Hal itu membuat orang yang berusaha mendekati sedikit bingung karena ketika Maja menerima kasih sayang layaknya pasangan, ujungnya Maja Menangis.

Kisah itu …

Sebelum aku lanjutkan menulis tentang kisah itu, aku terdiam dan memejamkan mata membayangi teh panas yang kuhirup saat itu… hangat dan menenangkan.

Sejujurnya ketika aku menulis kisah kedua orang itu , hatiku terasa tertusuk sakit, ikut merasakan pahit hidup mereka. Kisah mereka sengaja aku tulis disini menjadi catatan pentingku dalam perjalanan hidup bahwa mereka adalah sebagian kecil ketidakadilan hidup.

Alana dan Maja memiliki persamaan dalam ketidakadilan hidup jika dilihat dari kaca mata manusia umumnya, aku bilang seperti itu karena menurutku apa yang mereka alami adalah suatu pembelajaran bahwa tidak semua hal buruk terjadi bukan karena suatu kesalahan tapi memang harus terjadi.

Jika di lihat hidup Alana sampai maut menjemput dia hanya menikmati yang disebut senang hanya 3 bulan. Berbeda dengan Maja, walau segala mimpinya terwujud tapi kisah asmaranya dibayangi luka masa lalu.

Sampai kapan Maja mengalami itu ? entahlah akupun tidak tahu … hanya waktu yang akan memberi jawaban.

Buatku kisah mereka mengajarkan

Pencipta itu punya rencana besar disetiap ciptaannya, yang diperlukan ciptaannya hanya beriman dan percaya bahwa semua yang terjadi itu baik.

Karena pengetahuanku terbatas, dengan itu aku menaruh harapanku untuk Maja ke pencipta yang punya pengetahuan  tak terbatas.

 

 

 

Noted : Maja artinya memiliki keimanan. tidak mudah terpengaruh. sangat cerdas dan berbakat. artistik, sensual, perspektif. pengambil keputusan, berani, keras kepala. ( aku memakai nama samaran ini karena sangat mendekati karakter orang yang sebenarnya )

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3 Comments

  1. Nefertite Fatriyanti 10 Juni 2017
    • Nik 10 Juni 2017
  2. Budi Lung 17 September 2017

Tinggalkan Jejakmu... Karena itu Sangat Berarti!

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: